Indonesia Pearl Festival 2012 Targetkan Transaksi Rp10 Miliar

Jumat, 02 November 2012


Jakarta, (Analisa). Penyelenggaraan pameran Indonesia Pearl Festival 2012 menargetkan akan mencapai transaksi hingga sebesar Rp10 miliar selama lima hari pameran, bahkan diharapkan bisa mencapai tiga kali lipat dari jumlah target tersebut.
"Target ditentukan oleh panitia sebesar Rp10 miliar. Namun sebenarnya bisa lebih besar dari itu, yaitu dapat mencapai sekitar Rp30 miliar," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung dalam pembukaan IPF 2012 di Jakarta, Kamis (1/11).

Dirjen Saut memaparkan, penyelenggaraan IPF 2012 pada 1-5 November 2012 merupakan hasil kerja sama antara KKP dengan Dharma Wanita KKP dan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi).

Menurut dia, Asbumi telah memperlihatkan komitmen yang tinggi melampaui perihal bisnis semata-mata untuk melindungi dan memajukan mutiara laut selatan ("South Sea Pearl"/SSP) yang berasal dari kawasan perairan Indonesia.

Ia juga menuturkan, KKP bersama-sama dengan Asbumi juga sedang mengambil langkah-langkah sistematis dalam memajukan perlindungan mutiara, seperti sedang mempersiapkan Peraturan Pengendalian Mutu yang Masuk ke Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, berbagai pihak terkait juga akan melakukan berbagai upaya perbaikan kualitas mutiara seperti pembangunan "broodstock center" (pusat pengembangbiakan) kerang mutiara di Karangasem, Bali.

Saut juga mengatakan, berbeda dengan penyelenggaraan IPF 2011 yang bernuansa Maluku, maka penyelenggaraan IPF pada tahun ini acara tersebut bernuansa Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) Anthony Tanios mengatakan, IPF 2012 akan diikuti oleh sebanyak 43 peserta yang terdiri atas 34 pembudidaya yang merupakan anggota Asbumi, dan sembilan lainnya dari dinas kelautan dan perikanan dari provinsi-provinsi penghasil mutiara.

Sembilan provinsi yang dimaksud adalah Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

"Target dari pameran ini adalah 10 ribu pengunjung dan transaksi di atas Rp10 miliar," kata Anthony.

Pada tahun 2011, produksi SSP Indonesia mencapai 6.300 kg atau 53 persen dari produksi mutiara SSP dunia sebanyak 12 ribu kg per tahun.

Sedangkan nilai perdagangan mutiara Indonesia di dunia pada 2011 mencapai 31,8 juta dolar AS. Angka itu masih jauh dari nilai perdagangan mutiara dunia yg mencapai 1,5 miliar dolar AS


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar