Kualasimpang, (Analisa). Umat Buddha
Kualasimpang, Aceh Tamiang, merayakan hari besar agama Buddha, hari Asadha, di
Vihara Buddha Sumana, Kualasimpang, baru-baru ini. Perayaan hari Asadha ini
dihadiri oleh Bikkhu Sirijayo dan Samanera Sukhayana.
Pengurus vihara, Rita SPdB (Chang
Chai Ik), dalam siaran persnya yang diterima Analisa, Senin (16/7) menyebutkan,
ada beberapa makna peringatan hari Asadha tersebut.
Pertama, hari ini merupakan hari di mana Sang Buddha memberikan yang pertama yang kemudian terkenal dengan nama khotbah "Pemutaran Roda Dhamma".
Kemudian, hari ini adalah munculnya Sangha pertama di dunia. Sangha itu sendiri adalah persaudaraan bhikku/ni yang menjadi wakil Sang Buddha dari masa ke masa dalam menyebarkan dan memelihara ajaran Buddha. "Hari Asadha yang jatuh antara Juli sampai Agustus ini diperingati oleh umat Buddha Kualasimpang yang pertama kalinya," kata Rita.
Sementara, Bhikku Sirijayo dalam pesan Asadhanya mengatakan, hari besar ini merupakan hari penting karena pada hari itu terbentuknya sangha dan tiga mestika, yaitu Buddha, Dhamma, Sangha menjadi lengkap.
Pada hari itu juga disampaikan khotbah pemutaran roda dhamma yang mengajarkan tentang empat kebenaran mulia dan jalan mulia berunsur delapan atau jalan tengah yang bisa mengatasi penderitaan
Pertama, hari ini merupakan hari di mana Sang Buddha memberikan yang pertama yang kemudian terkenal dengan nama khotbah "Pemutaran Roda Dhamma".
Kemudian, hari ini adalah munculnya Sangha pertama di dunia. Sangha itu sendiri adalah persaudaraan bhikku/ni yang menjadi wakil Sang Buddha dari masa ke masa dalam menyebarkan dan memelihara ajaran Buddha. "Hari Asadha yang jatuh antara Juli sampai Agustus ini diperingati oleh umat Buddha Kualasimpang yang pertama kalinya," kata Rita.
Sementara, Bhikku Sirijayo dalam pesan Asadhanya mengatakan, hari besar ini merupakan hari penting karena pada hari itu terbentuknya sangha dan tiga mestika, yaitu Buddha, Dhamma, Sangha menjadi lengkap.
Pada hari itu juga disampaikan khotbah pemutaran roda dhamma yang mengajarkan tentang empat kebenaran mulia dan jalan mulia berunsur delapan atau jalan tengah yang bisa mengatasi penderitaan
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar