Dubai, (Analisa). Iran melarang
ekspor sekitar 50 barang pokok sebagai langkah untuk menghemat pasokan barang
kebutuhan utama dalam menghadapi sanksi-sanksi ketat Barat, lapor medianya
setempat, Selasa (30/10).
Republik Islam itu mendapat tekanan
keuangan ketat dari pembatasan perdagangan AS dan Eropa yang diberlakukan
terkait program nuklirnya yang disengketakan.
Larangan-larangan tadi mendorong penurunan tajam ekspor minyaknya, sumber utama pendapatan dan devisa pemerintah selama setahun terakhir.
Sebagai imbasnya, para pedadang Iran tidak dapat lagi mengekspor barang-barang seperti gandum, tepung, gula dan daging merah demikian juga aluminium dan baja, demikian menurut surat dari Deputi Menteri Perindustrian Seyyed Javad Taghavi yang dipublikasikan dalam media Iran pada Selasa.
Surat itu juga mengatakan, daftar barang-barang terlarang lebih lanjut akan diumumkan kemudian.
Menurut kantor berita Mehr, larangan itu meliputi reeksportasi beberapa barang yang diimpor dengan mata uang yang disubsidi pemerintah.
Banyak impor barang pokok Iran diangkut melalui laut dengan peti kemas.
Larangan-larangan tadi mendorong penurunan tajam ekspor minyaknya, sumber utama pendapatan dan devisa pemerintah selama setahun terakhir.
Sebagai imbasnya, para pedadang Iran tidak dapat lagi mengekspor barang-barang seperti gandum, tepung, gula dan daging merah demikian juga aluminium dan baja, demikian menurut surat dari Deputi Menteri Perindustrian Seyyed Javad Taghavi yang dipublikasikan dalam media Iran pada Selasa.
Surat itu juga mengatakan, daftar barang-barang terlarang lebih lanjut akan diumumkan kemudian.
Menurut kantor berita Mehr, larangan itu meliputi reeksportasi beberapa barang yang diimpor dengan mata uang yang disubsidi pemerintah.
Banyak impor barang pokok Iran diangkut melalui laut dengan peti kemas.
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar