IHSG Tertekan Ambil Untung Akhir Pekan

Minggu, 21 Oktober 2012


Jakarta, (Analisa). Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup tertekan pada akhir pekan sebesar 25,71 poin dipicu dari aksi ambil untung investor.
"IHSG BEI pada perdagangan akhir pekan ini ditutup melemah didorong oleh aksi `profit taking` yang dilakukan pemodal," ujar analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Jumat (19/10).

Ia menambahkan, pasar juga masih menanti hasil pertemuan pemimpin-pemimpin negara Uni Eropa saat ini yang berlangsung dua hari untuk membahas kelanjutan masalah utang di Eropa.

Ia mengatakan, pelemahan bursa juga terjadi di kawasan Asia yang ditutup melemah disebabkan oleh laporan keuangan perusahaan Google yang lebih rendah dari perkiraan sehingga menyebabkan turun saham-saham teknologi.

"Selain itu pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen negatif dari kenaikan klaim tunjangan pengangguran AS," katanya.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 0,328 poin (0,01%) ke level 4.356,638 mampu naik tipis di awal perdagangan dan akhirnya dibuka terkoreksi tipis. Posisi indeks yang sudah sangat tinggi dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.

Aksi ambil untung langsung melanda saham-saham unggulan yang sudah naik tinggi sejak IHSG reli lima hari lalu. Posisi IHSG sudah masuk area jenuh beli.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 18,929 poin (0,43%) ke level 4.338,037 menyusul aksi jual yang dilakukan investor. Investor asing mulai menarik dananya setelah menanamkan dana cukup besar satu pekan terakhir ini.

Indeks hanya sempat menanjak hingga 4.361,746 sebelum akhirnya ambles ke zona merah. Aksi jual ini terus menahan indeks berada di teritori negatif sejak pagi tadi, bahkan indeks sempat ambles hingga posisi terendahnya di 4.322,454.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup ambles 25,712 poin (0,59%) ke level 4.331,254. Sementara Indeks LQ45 melemah 5,326 poin (0,70%) ke level 750,303.

Aksi ambil untung dilakukan oleh seluruh lapisan investor, terutama investor lokal. Beberapa investor masih ada yang memburu saham, terlihat dari transaksi asing yaitu pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 7,08 miliar miliar di seluruh pasar.

Dua sektor berhasil menguat, sektor konsumer dan konstruksi. Sayangnya, delapan sektor jatuh ke zona merah akibat aksi ambil untung.

Nilai transaksi perdagangan hari ini naik cukup tinggi akibat transaksi tutup sendiri di saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) oleh CLSA Indonesia (KZ) senilai Rp 1,9 triliun di pasar negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 121.556 kali pada volume 5,3 miliar lembar saham senilai Rp 6,266 triliun. Sebanyak 100 saham naik, sisanya 135 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan bergerak mixed. Sentimen negatif dari pasar global menghambat laju penguatan bursa Asia sehingga hanya pasar saham Hong Kong dan Jepang yang menguat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:

* Indeks Komposit Shanghai menipis 3,39 poin (0,16%) ke level 2.128,30.

* Indeks Hang Seng naik 33,05 poin (0,15%) ke level 21.551,76.

* Indeks Nikkei 225 menguat 19,82 poin (0,22%) ke level 9.002,68.

* Indeks Straits Times melemah 9,21 poin (0,30%) ke level 3.051,15.



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar