Merindukan Penyertaan Tuhan

Kamis, 25 Oktober 2012


"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (Kejadian 23 : 2 – 4)
Firman Tuhan selalu mengajari kita agar senantiasa mendengar dan melakukan kehendak-Nya. Sebab, dengan cara itu Tuhan akan menyertai segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan kita. Mulai dari kehidupan kita, pekerjaan kita, keluarga kita sampai segala sesuatu yang terkecil sekalipun akan disertai oleh Tuhan.

Amos 5 : 14 dengan tegas mengingatkan kita "Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan." Dalam hal berbuat kebaikan, kita tidak boleh melakukannya hanya karena mengharapkan sesuatu balasan yang baik pula dari orang lain. Lakukan saja, Tuhan pasti akan menghitung segala kebaikan kita yang kita lakukan dengan sepenuh hati.

Aku ingin sekali berbuat baik setiap saat, tapi aku tidak punya apa-apa Tuhan - Pertanyaan ini akan menjadi cambuk bagi kita apakah kita benar-benar ingin berbuat baik karena harta dan kekayaan yang kita miliki atau berbuat baik tanpa pernah berpikir balasan atau apa pun bentuknya - Terlalu sempit pemikiran kita jika kita hanya berhenti pada sebuah pengharapan mendapatkan harta berlimpah dari apa yang telah kita perbuat.

Perkataan Tuhan memberkati baik di kota maupun di ladang juga berbicara mengenai adanya penyertaan Tuhan, sehingga berkat-Nya turun atas kita. Ada banyak contoh di muka bumi ini, dimana seseorang bisa memperoleh uang dengan jalan pintas seperti korupsi, penipuan, pemerasan dan lain-lain. Harta bisa banyak, tapi tidak ada berkat diatasnya, sehingga hidup kita pun tidak akan pernah damai sejahtera. 

Selalu merindukan penyertaan Tuhan dalam setiap usaha dan perbuatan kita, dalam hidup kita, menaungi keluarga dan segala sesuatunya adalah sebuah pengharapan yang sangat indah. Dengan berkat Tuhan dan penyertaan Tuhan senantiasa membuat kita bisa bekerja dengan tenang, segala sesuatu akan dicukupkan-Nya.

Kalimat senada dan hampir sama Roma 16 : 20 "Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!" ada banyak dituliskan di dalam Alkitab. Efesus 6 : 24 menuliskan "Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa."

Dalam menjalai hidup yang diberikan Tuhan kepada kita, ada banyak persoalan yang datang silih berganti di hadapan kita. Akan tetapi, ketika kita mengundang Tuhan agar senantiasa ada dalam kehidupan kita, agar senantiasa menyertai perjalanan hidup kita, rasa takut akan sirna. Jujur saja, kalau sampai hari ini kita sebagai manusia ciptaan Tuhan tetap memiliki rasa khawatir akan masa depan anak-anak kita, masa depan kita sendiri, masa depan keluarga kita serta kekhawatiran lainnya.

Akan tetapi, firman Tuhan dalam Ulangan 31:6 memotivasi kita untuk tetap bersemangat dan kuat di dalam Tuhan. "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Kemudian, Yeremia 17 : 5 " Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" Terlalu mengandalkan kekuatan diri sendiri juga akan mengakibatkan kita mudah lelah dan putus asa. Karena, ketika anggapan kita bahwa masalah itu dapat kita atasi ternyata tidak bisa sama sekali akan menggiring kita kepada perasaan bersalah.

Hindari perasaan terlalu PD alias percaya diri dalam menjalankan sesuatu, selalulah merindukan penyertaan Tuhan setiap kali melakukan sesuatu hal. Hanya dengan cara itu, segala sesuatu yang ingin kita kerjakan akan terasa lebih mudah dan ringan.

Dulu, waktu anak-anak sampai menjelang usia remaja kita selalu diingatkan agar rajin berdoa, rajin baca firman dan rajin dalam beribadah. Beribadah dengan Tuhan juga merupakan salah satu apresiasi kita tentang kerinduan kita terhadap penyertaan Tuhan dalam setiap gerak kehidupan kita. Beribadahlah dengan sungguh-sungguh, jangan pernah bersungut-sungut ketika akan beribadah atau berdoa dan berkomunikasi secara intim dengan Tuhan.

Beribadah pun perlu proses pembiasaan diri agar rajin berdoa, saat teduh atau membaca serta mendalami Alkitab. Selanjutnya bagaimana melakukan apa yang kita dengar dan baca dari firman Tuhan untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Segala sesuatu memang membutuhkan waktu dan proses. Waktu akan membentuk kita agar lebih kuat dalam menghadapi setiap persoalan.

Dalam setiap proses itu, kita akan mengerti betul bahwa penyertaan Tuhan selalu ada disetiap rencana kita, penyertaan Tuhan selalu nyata di dalam kehidupan kita. Bekerjalah sungguh-sungguh, hiduplah dengan benar. Galatia 3 : 9 menulis "Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu." Kiranya perenungan ini dapat mengubahkan kita agar lebih dekat dengan Tuhan, dan selalu merindukan penyertaan Tuhan dalam segala hal. Amin.

Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar