Apa yang Ditabur, Itu Juga yang akan Dituai

Kamis, 25 Oktober 2012


 Pernah dengar pepatah yang mengatakan "siapa menggali lubang, dia sendiri yang akan masuk ke dalamnya" atau "siapa yang berteriak menjelek-jelekkan orang lain, dirinya sendiri lah yang jelek." Setiap orangtua selalu mengingatkan anak-anaknya sejak kecil agar tidak berbuat kejahatan, tidak membodohi orang lain, mencaci orang lain atau merendahkan sesame ciptaan Tuhan. Karena hukum tabur tuai berlaku bagi kehidupan manusia.
Tak perlu heran kalau hari ini si A sangat kaya dan memiliki harta berlimpah, akan tetapi siapa bisa menduga kalau seiring waktu berjalan si A tadi tiba-tiba bangkrut dan jatuh miskin setelah menikmati kekayaannya selama lima tahun berjalan. Semua harta yang dulu ia peroleh habis terjual hanya untuk membayar hutang-hutangnya. Dengan cerita ini, ada banyak persepsi akan muncul di dalam pikiran kita, berarti si A tidak benar dalam mendapatkan kekayaannya. Si A bisa kaya mendadak karena korupsi, membodohi orang lain atau berbisnis gelap yang tidak dikehendaki Tuhan. 

Sudah banyak contoh dan teladan yang bisa kita peroleh dari berbagai ritme kehidupan di muka bumi ini. Ada yang bisa kita jadikan pelajaran untuk menjalani hidup di kemudian hari, ada yang bisa kita jadikan contoh ketika kita melihat seseorang yang begitu sabar dalam melayani dan selalu mengucap syukur dalam segala kondisi.

Firman Tuhan dalam Galatia 6 : 7 - 8 mengatakan "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Sebenarnya, ada banyak ayat di dalam Alkitab yang mengingatkan kita untuk selalu hidup benar di dalam Tuhan. Tak perlu terlalu berambisi untuk menjadi pemimpin kalau pada akhirnya kita hanya jadi pemimpi yang tak pernah bisa mewujudkan mimpi kita menjadi pemimpin. Hal ini sulit diwujudkan karena kita tidak pernah berpengharapan kepada Tuhan dan menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Tuhan.

Galatia 6 : 9 menuliskan "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."

Berbuat baik dan berbuat baik saat ini sering dicurigai oleh orang-orang tertentu sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Dan kenyataan di lapangan memang sangat banyak orang yang melakukan kebaikan hanya untuk mendapatkan balasan budi baik, terutama saat pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum legislatif. Menjelang pilkada atau pemilu nanti akan bermunculan orang-orang yang sangat baik demi untuk mendapatkan sesuatu.

Kalau kita melakukan kebaikan dengan setulus hati tanpa mengharapkan apa-apa, pada akhirnya akan menghasilkan kebaikan juga. Mazmur 126 : 5 menuliskan "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai."

Kemudian dalam 2 Korintus 9 : 6 dituliskan "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."

Dalam menjalani hidup sehari-hari, ada banyak persoalan yang sering membuat iman kita goyah. Kadang-kadang kita sudah bekerja begitu sungguh-sungguh tapi hasil yang kita peroleh masih sangat jauh dari yang kita harapkan. Perasaan putus asa kadang terasa sangat kuat menghampiri dan mencoba menarik kita untuk lebih mendahulukan kepentingan duniawi dan mulai melupakan pekerjaan Tuhan.

Ada banyak manusia di muka bumi ini sudah mengidolakan manusia dari pada Tuhan Sang Pencipta. Manusia semakin tidak menyadari, kalau nafas kehidupan hari ini bersumber dari pada-Nya yang tetap setia memelihara kita. Melindungi dan mencukupkan segala sesuatu kebutuhan kita.

"Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin. (Amsal 22 : 8 - 9)

Mulailah menabur kebaikan dan menjauhi segala bentuk kejahatan yang merugikan orang lain terlebih-lebih merugikan diri sendiri. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, dan buang jauh-jauh rasa curiga, cemburu atau ingin menang sendiri. Menabur kebaikan dan menolong orang lain yang membutuhkan akan mendatangkan kebaikan juga. Amin.


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar