Jakarta (ANTARA News) - Yahoo
kembali menunjuk salah satu eksekutif Google, kali ini Henrique de Castro,
sebagai Chief Operating Officer (COO) mereka yang baru.
Ini adalah kali kedua Yahoo
mempekerjakan eksekutif dari Google. Sebelumnya, pada awal tahun ini, Yahoo
menunjuk mantan eksekutif Google Marissa Mayer sebagai Chief Executive
mereka.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Yahoo
mengungkapkan De Castro akan bertugas mengawasi penjualan global, operasi,
media, dan pengembangan bisnis mereka. Yahoo memang tengah mencoba membangun
kembali perusahaan mereka setelah tertinggal dari para pesaingnya.
"Ini adalah titik penting dalam
sejarah Yahoo, dan saya sangat yakin akan kesempatan ke depannya," kata De
Castro.
Pilihan klop
Yahoo pernah menjadi salah satu
pionir dalam layanan pencarian data dan email. Mereka kemudian terus bertahan
menjadi salah satu perusahaan besar dalam industri ini.
Meskipun demikian, belakangan Yahoo
mulai kehilangan geregetnya karena performa mereka tak mampu menyaingi Google
dalam ranah layanan mesin pencari data.
Sementara, di waktu yang bersamaan,
bisnis layanan surat elektronik (email) mereka popularitasnya menurun drastis.
Ditambah dengan kemunculan situs jejaring sosial seperti Facebook.
Kesuksesan para rival Yahoo menunjukkan
perusahaan ini memang tengah berhadapan dengan kompetisi ketat, apalagi untuk
menarik para pengiklan ke portal mereka.
Tahun lalu, saham Yahoo dari
pendapatan iklan dunia maya merosot hingga 9,5 persen, padahal pada 2009 mereka
masih bisa mendapatkan 15,7 persen.
Namun, Chief Executive Yahoo Mayer
mengungkapkan pengalaman COO baru mereka akan sangat membantu meningkatkan
bisnis dan pendapatan perusahaan.
"Pengalaman operasionalnya
dalam iklan internet dan kesuksesannya dalam membuat struktur serta
menggerakkan organisasi global membuatnya pilihan yang tepat sebagai COO Yahoo.
Apalagi kami ingin meningkatkan pertumbuhan perusahaan," ungkap Mayer,
seperti dikutip dari BBC.
Berdasarkan kesepakatan Yahoo dengan
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, Castro akan dibayar dengan gaji 600
ribu dolar AS per tahun. Dan jika berhasil memenuhi syarat, dia juga akan
mendapatkan bonus pertahun dengan persentase 90 persen.
Pun, Castro akan menerima bonus uang
tunai sebanyak satu juta dolar AS dengan jangka waktu satu minggu setelah
bergabung dengan Yahoo, serta memperoleh saham terbatas dan saham pilihan
berdasarkan kinerja dengan total 56 juta dolar AS selama lebih dari empat
tahun.
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar