Medan, (Analisa). Persaudaraan
Muda-mudi Buddhis Viriyadhika ( PMBV) sebagai komunitas pemuda dari Persamuhan
Umat Buddha Viriyadhika (PUBV ) di bawah binaan Majelis Buddhayana Indonesia
(MBI) akan memfasilitasi sekaligus mengajak umat Buddha di Medan mengikuti
Pindapata Masa Vassa dan Patidana (Pelimpahan Jasa), Minggu (11/9) mulai pukul
06.30 WIB di Jalan Thamrin, Medan.
Ketua panitia, Indra Rusli
menjelaskan Pindapata adalah tradisi Buddhis di mana Buddha pada zaman
kehidupannya bersama para bhikkhu lainnya demi kelangsungan hidup dan peraturan
Sangha (vinaya) melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk
menerima pemberian dana makan dan minum dari para umat dengan menggunakan
mangkuk atau tempat makan yang disebut dengan patta.
Tradisi ini hingga sekarang masih diteruskan oleh para Bhikkhu Sangha seperti yang sering terlihat di Negara Buddhis, Thailand. Di Indonesia tradisi pindapata inipun senantiasa dibudayakan dan juga disosialisasikan bagi umat Buddha, tambah Indra.
Berlatih Diri
Sedangkan istilah Vassa adalah masa selama tiga bulan (Agustus – Oktober) di musim penghujan di mana para bhikkhu Sangha berdiam di satu Vihara untuk berlatih diri secara intensif dalam melaksanakan dan mempraktekkan vinaya
Lebih lanjut dijelaskan bahwa merupakan berkah dan pemupukan karma baik bila kita dapat berdana makanan kepada Bhikkhu Sangha di masa-masa vassa seperti ini sekaligus dapat melaksanakan patidana atau pelimpahan jasa kepada orangtua atau leluhur kita yang telah tiada.
Seluruh perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan termasuk berdana kepada anggota Sangha ini dapat kita limpahkan kepada orang tua, sanak saudara maupun leluhur kita yang telah mendahului kita, sehingga mendukung mereka terlahir di alam yang lebih bahagia, tegas Indra.
Pindapata yang direncanakan diikuti puluhan bhikkhu dan samanera yang berjalan kaki beriringan akan menempuh rute dimulai dari Jalan Thamrin tepatnya di depan Kampus Mikroskil selanjutnya melalui Jalan Asia – Bakaran Batu – Wahidin – Kalimantan – Sumatera– kembali Jalan Thamrin untuk selanjutnya melakukan pelimpahan jasa yang akan dipimpin oleh Bhikkhu Sangha. Para umat Buddha dapat menyerahkan dana makan di sepanjang rute tersebut.
Makanan yang didanakan dapat berupa bahan makanan kering maupun basah, susu atau sejenis, kue-kue, biskuit dan lain-lainnya.
Selesai mengikuti pindapata dan patidana ini, para umat juga dapat mengikuti ceramah Dharma yang dibabarkan oleh Duta Dharma dari Jakarta, Hendra Lim, M.Pd. pada pukul 10.00 WIB sementara anak-anak bisa mengikuti Gelanggang Anak-anak Buddhis, ajang belajar Dharma lewat bermain, bernyanyi dan bercerita. Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut dari kegiatan pindapata ini dapat menghubungi sekretariat panitia di Buddhayana Center, Jalan Bambu II Kompleks Graha Niaga Blok A No.2 Medan
Tradisi ini hingga sekarang masih diteruskan oleh para Bhikkhu Sangha seperti yang sering terlihat di Negara Buddhis, Thailand. Di Indonesia tradisi pindapata inipun senantiasa dibudayakan dan juga disosialisasikan bagi umat Buddha, tambah Indra.
Berlatih Diri
Sedangkan istilah Vassa adalah masa selama tiga bulan (Agustus – Oktober) di musim penghujan di mana para bhikkhu Sangha berdiam di satu Vihara untuk berlatih diri secara intensif dalam melaksanakan dan mempraktekkan vinaya
Lebih lanjut dijelaskan bahwa merupakan berkah dan pemupukan karma baik bila kita dapat berdana makanan kepada Bhikkhu Sangha di masa-masa vassa seperti ini sekaligus dapat melaksanakan patidana atau pelimpahan jasa kepada orangtua atau leluhur kita yang telah tiada.
Seluruh perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan termasuk berdana kepada anggota Sangha ini dapat kita limpahkan kepada orang tua, sanak saudara maupun leluhur kita yang telah mendahului kita, sehingga mendukung mereka terlahir di alam yang lebih bahagia, tegas Indra.
Pindapata yang direncanakan diikuti puluhan bhikkhu dan samanera yang berjalan kaki beriringan akan menempuh rute dimulai dari Jalan Thamrin tepatnya di depan Kampus Mikroskil selanjutnya melalui Jalan Asia – Bakaran Batu – Wahidin – Kalimantan – Sumatera– kembali Jalan Thamrin untuk selanjutnya melakukan pelimpahan jasa yang akan dipimpin oleh Bhikkhu Sangha. Para umat Buddha dapat menyerahkan dana makan di sepanjang rute tersebut.
Makanan yang didanakan dapat berupa bahan makanan kering maupun basah, susu atau sejenis, kue-kue, biskuit dan lain-lainnya.
Selesai mengikuti pindapata dan patidana ini, para umat juga dapat mengikuti ceramah Dharma yang dibabarkan oleh Duta Dharma dari Jakarta, Hendra Lim, M.Pd. pada pukul 10.00 WIB sementara anak-anak bisa mengikuti Gelanggang Anak-anak Buddhis, ajang belajar Dharma lewat bermain, bernyanyi dan bercerita. Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut dari kegiatan pindapata ini dapat menghubungi sekretariat panitia di Buddhayana Center, Jalan Bambu II Kompleks Graha Niaga Blok A No.2 Medan
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar