Jakarta (ANTARA News) - Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat
telah menemukan dua situs yang diduga piramida di Mesir setelah menghabiskan
sepuluh tahun mempelajarinya di Google Earth.
Arkeolog bernama Angela Micol
itu telah menandai dua lokasi yang berjarak 90 mil di pinggir sungai Nil. Kedua
lokasi yang ditandai itu menunjukkan dua bentuk gundukan yang tidak biasa.
Salah satu situs tampak seperti
sebuah plato berbentuk segitiga dengan lebar 620 kaki (sekitar 190 meter
persegi), atau tiga kali luas ukuran Piramida Giza.
Micol yang berbasis di North
Carolina, AS, kini berencana mengunjungi situs itu untuk memastikan apakah itu
benar lokasi piramida kuno.
Lokasi pertama berada di pinggir
sungai Nil bagian atas Mesir, berjarak 12 mill dari kota Abu Sidhum, lapor
Daily Mail.
Bila plato yang ditemukan ternyata
adalah benar piramida kuno, maka ini akan menjadi piramida terbesar yang pernah
ditemukan di dunia.
"Berdasarkan penilaian terhadap
formasi tersebut dari jarak dekat, gundukan itu tampaknya memiliki puncak yang
rata dan segitiga sama sisi yang mencurigakan karena seharusnya sudah tergerus
karena waktu," ungkap Micol.
Situs kedua, berjarak 90 mil ke arah
utara, memiliki bentuk persegi dengan luas sekitar 40 meter persegi.
"Di situs kedua ini ada puncak
berbentuk persegi berbeda yang menurut saya tidak biasa untuk sebuah gundukan
dengan ukuran tersebut. Bentuknya pun seperti piramida saat terlihat dari
atas," pungkas Micol.
Micol mengatakan dia juga menemukan
tiga gundukan kecil lain yang mirip garis diagonal pada piramida Plato Giza.
Dua situs itu memang tampak tak
lazim karena banyak yang mengetahui bahwa piramida dibangun di sekitar Kairo,
sementara situs yang ditemukan Micol terletak jauh di sebelah selatan Mesir.
Penemuan benda arkeologi ini
bukanlah yang pertama, karena sebelumnya ahli sejarah Mesir dari Amerika, Dr.
Sarah Pancak, menemukan 17 piramida yang diduga hilang, melalui mesin pencarian
Google Earth.
Micol mengaku kini menggunakan
Google Earth untuk menemukan kemungkinan ada kota bawah air di Semenanjung
Yucatan, Meksiko.
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar