Presiden: Cegah Penyebaran Ideologi Terorisme

Selasa, 30 Oktober 2012


Jakarta, (Analisa). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kembali agar semua pihak, termasuk keluarga, benar-benar mencegah penyebaran paham terorisme dan menolak semua ajakan untuk melakukan tindakan teror.
"Saya ingin ajak dan serukan bagi keluarga di Tanah Air terus bimbing putra-putri untuk tidak melakukan kejahatan teroris. Yang pertama menjadi korban adalah mereka sendiri (pelaku-red) bom bunuh diri," kata Presiden dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa sebelum bertolak ke Inggris dan Laos untuk kunjungan kerja hingga 6 November 2012.

Presiden mengatakan, pencegahan dan penanggulangan aksi teror harus terus dilakukan dan merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya kepolisian dan aparat keamanan lainnya.

"Sekali lagi saya ingin ajak dan serukan dan instruksikan agar kita tetap melakukan langkah pencegahan untuk tidak terjadi lagi aksi itu di masa mendatang. Bila ada aksi itu segera ditindak dan pelakunya dibawa ke pengadilan," kata Presiden.

Kepala Negara juga meminta agar masyarakat tidak abai pada lingkungan sekitarnya bila ada hal-hal yang mencurigakan, seperti aktivitas orang-orang yang mencurigakan di malam hari hendaknya masyarakat bisa melaporkan pada aparat keamanan.

"Lingkungan masyarakat harus mencegah, tidak boleh apatis, harus punya kepekaan. Dan para pemimpin agama membimbing dengan tampil dan menyerukan agar tidak melakukan aksi seperti itu," kata Presiden.

Kepala Negara juga mengimbau masyarakat internasional untuk tidak menolerir aksi-aksi yang bisa memancing sentimen agama dan juga pelecehan terhadap nilai-nilai agama dalam berbagai bentuk sehingga tidak dijadikan alasan untuk terjadinya aksi-aksi teror yang kerap mengatasnamakan agama.

Masih terkait aksi kekerasan, Presiden juga meminta agar semua pihak bisa mencegah konflik horizontal antarmasyarakat. Setiap ada konflik, semua pihak, kata Presiden, harus ikut menyelesaikan dan tidak menggantungkan pada peran dan tugas kepolisian dan aparat keamanan lainnya.

Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono Selasa pagi bertolak menuju London, Inggris, untuk melakukan kunjungan kerja selama tiga hari atas undangan Ratu Inggris Elizabeth II.

Kepala Negara didampingi sejumlah menteri, antara lain Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan sejumlah pejabat negara lainnya dijadwalkan bertemu dengan Ratu Elizabeth II, PM Inggris David Cameron dan sejumlah pejabat kerajaan Inggris.

Kepala Negara selain memenuhi undangan Ratu Elizabeth II untuk berkunjung ke negara tersebut juga akan bertemu dengan Prince of Wales Pangeran Charles, Ketua Partai Liberal Demokrat Nick Clegg dan pimpinan oposisi Ed Miliband.

Presiden SBY juga akan menyampaikan pidato di beberapa forum, termasuk di antaranya di hadapan All-Party Parliamentary Group on Indonesia, Royal College for Defence Studies, dan Wilton Park.

Kepala Negara beserta rombongan akan berada di Inggris hingga 3 November 2012 mendatang dan kemudian melanjutkan kunjungan kerja ke Laos untuk menghadiri KTT ke-9 Asia-Europe Meeting (ASEM).

Ikut dalam rombongan Presiden antara lain Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung dan sejumlah pejabat lainnya.

Wakil Presiden Boediono beserta Herawaty Boediono yang baru saja tiba dari ibadah haji pada Selasa pagi pukul 05:30 WIB di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma juga mengantar keberangkatan Presiden. Mendampingi Wapres antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, para kepala staf angkatan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Presiden dijadwalkan tiba di tanah air pada 6 November 2012.


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar