Jakarta (ANTARA News) - Sepanjang tahun ini, ratusan badak
Afrika mati diburu menyusul meningkatnya permintaan dari China dan
negara-negara Asia Tenggara yang percaya cula badak sebagai obat meskipun
tidak terbukti secara medis.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup Afrika
Selatan merupakan habitat 20.000 badak atau sekitar 90 persen jumlah badak di
Afrika.
Seperti dikutip guardian.co.uk, Setidaknya 455 badak mati
sepanjang tahun 2012. Jumlah ini meningkat dari angka kematian tahun 2011
sebanyak 448 badak dan tahun 2010 sebanyak 333 ekor badak yang mati
karena diburu.
Setengah dari jumlah binatang yang diburu berlokasi di
taman nasional Kruger, kawasan hutan konservasi yang dilindungi.
Taman nasional ini menjadi pusat lokasi perburuan liar
para sindikat perdagangan satwa ilegal. Mereka menggunakan berbagai teknologi
canggih seperti alat penglihatan malam hari dan helikopter untuk
memburu.
Tentara dan petugas keamanan sudah sering dikerahkan
ke lokasi ini untuk mengatasi perburuan.
Menurut peneliti bidang satwa, Richards Emslie, tingkat
kematian badak Afrika baik yang diburu maupun mati dengan tidak wajar terus
meningkat dan menyebabkan populasi badak terus berkurang.
Sejumlah negara seperti China, Vietnam dan Thailand
mempercayai cula badak bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker dan
kerasukan arwah roh halus.
Akibatnya 15 satwa langka sudah dinyatakan punah beberapa
tahun lalu karena permintaan dari Asia.
Cula badak dihargai 65.000 dolar AS per kilogram - jauh
lebih mahal dari harga emas.
|
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar