Ratusan Badak Afrika mati diburu

Jumat, 19 Oktober 2012

Jakarta (ANTARA News) - Sepanjang tahun ini, ratusan badak Afrika mati diburu menyusul meningkatnya permintaan dari China dan negara-negara Asia Tenggara yang percaya cula badak sebagai obat meskipun tidak terbukti secara medis.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup Afrika Selatan merupakan habitat 20.000 badak atau sekitar 90 persen jumlah badak di Afrika.

Seperti dikutip guardian.co.uk, Setidaknya 455 badak mati sepanjang tahun 2012. Jumlah ini meningkat dari angka kematian tahun 2011 sebanyak 448  badak dan tahun 2010 sebanyak 333 ekor badak yang mati karena diburu.

Setengah dari jumlah binatang yang diburu berlokasi di taman nasional Kruger, kawasan hutan konservasi yang dilindungi. 

Taman nasional ini menjadi pusat lokasi perburuan liar para sindikat perdagangan satwa ilegal. Mereka menggunakan berbagai teknologi canggih seperti alat penglihatan malam hari dan helikopter untuk memburu. 

Tentara dan petugas keamanan sudah  sering dikerahkan ke lokasi ini untuk mengatasi perburuan.  

Menurut peneliti bidang satwa, Richards Emslie, tingkat kematian badak Afrika baik yang diburu maupun mati dengan tidak wajar terus meningkat dan menyebabkan populasi badak terus berkurang. 

Sejumlah negara seperti China, Vietnam dan Thailand mempercayai cula badak bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti kanker dan kerasukan arwah roh halus. 

Akibatnya 15 satwa langka sudah dinyatakan punah beberapa tahun lalu karena permintaan dari Asia. 

Cula badak dihargai 65.000 dolar AS per kilogram - jauh lebih mahal dari harga emas.



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar