Afrika Bisa Menjadi Macan Ekonomi Berikutnya

Minggu, 21 Oktober 2012


New York, (Analisa). Pasar emerging economy besar berikutnya boleh jadi adalah Afrika, mengingat kinerja di dalam proses pertumbuhan ekonominya di sangat banyak negara di kawasan itu, yang dalam beberapa dasawarsa gagal dilakukan di kawasan lain dalam usaha mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan. Jika hal itu memang menjadi kenyataan, maka seluruh duniapun akan berubah.
Afrika sebagai macan ekonomi baru dunia diungkapkan di dalam "The Fastest Billion: The Story Behind Africa’s Economic Revolution," koleksi kumpulan data artikel yang akan diterbitkan akhir bulan ini dengan kerjasama dan pengawasan Renaissance Capital, sebuah perusahaan investasi yang bersumber dari Rusia dan dengan target global.

Pandangan bersama umumnya di kalangan banyak pihak tentang ekonomi global ialah bahwasanya keputusan-keputusan investasi kini sedang dalam seleksi, sebagaimana istilah Mohamed El-Erian, ketua eksekutif fund manager Pimco, "kemeja kotor paling bersih", dengan Amerika Serikat masih terus menghadapi kesulitan dalam usaha mengurangi defisit anggaran (fiscal cliff) dan kemacetan politiknya, Eropa dalam keadaan melempen menghadapi bertahun-tahun pertumbuhannya yang sangat lamban dan terancam kolaps, dan bahkan China yang tingkat pertumbuhannya paling pesat juga mengalami perlambanan.

Sementara itu, menurut pandangan Stephen Jennings, ketua eksekutif Renaissance melalui hubungan telepon dari Moskow, "Afrika menjadi satu-satunya kawasan, terpisah dari bagian dunia lainnya, di mana pertumbuhannya terus meningkat. Selain Afrika Selatan, daerah lain di kawasan itu sebenarnya juga tumbuh dengan sangat-sangat cepat."

Jenning menyatakan keyakinannya bahwa Afrika mengikuti jalan menuju pembangunan ekonomi yang sudah dijelajahi selama beberapa dasawarsa belakangan ini oleh berbagai negara seperti Brazil, China dan India - hanya di Afrika perubahannya terjadi lebih cepat.

"Peluangnya (Afrika) akan seperti Asia, dan itu akan berlangsung selama 30 tahun ke depan," kata Jennings yang menambahkan, "Akan sangat membantu mengingat di mana dan bagaimana Asia pada awal 1970-an. Kemudian, sebagian besar perang terjadi di Asia, PDB terendah dan harapan hidup juga di Asia. Semua orang tahu, banyak sekali yang tercatat di Asia."

Kami tetap berprasangka demikian, hanya saja jauh lebih kuat ketika semuanya terarah ke Afrika, kata Jennings. Afrika sudah membangun dirinya sendiri, katanya.

"Ini bukanlah sesuatu yang kami prediksikan, tapi sesuatu yang memang terjadi. Sesuatu yang terjadi dalam ruang lingkup sangat luas, yakni proses modernisasi seperti Asia," katanya menambahkan.

Jennings tidak sendirian dalam memprediksikan kebangkitan kembali Afrika. Dua tahun lalu, McKinsey, perusahaan jasa konsultasi manajemen, memberikan kesimpulan lebih luas melalui sebuah laporan berjudul "Macan-macan sedang bangkit: Kemajuan dan potensi negara-negara ekonomi Afrika," sambil mengemukakan kecepatan pertumbuhan PDB Afrika yang mencapai 4,9% pertahun dari tahun 2000 sampai 2008.


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar