Kebakaran Pabrik Garment Bangladesh, 112 Orang Tewas

Senin, 26 November 2012

Dhaka, (Analisa). Setidaknya 112 orang tewas dalam kebakaran yang melalap satu pabrik garment (pakaian) di pinggiran ibukota Bangladesh, Minggu (25/11).
Kebakaran melalap pabrik tujuh lantai yang dioperasikan Tazreen Fashions. Hingga Minggu pagi pemadam kebakaran telah menemukan lebih 100 mayat, kata Pimpinan Operasi Pemadam Kebakaran Mayor Mohammad Mahbub.

Ia mengatakan 12 orang yang menderita luka-luka setelah melompat dari gedung tersebut untuk menyelamatkan diri dari kobaran api, tewas sesaat sampai di rumah sakit. Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat saat pencarian korban terus dilakukan, katanya.

Media setempat melaporkan bahwa lebih 124 orang tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut. Penyebab kebakaran masih belum jelas, dan pemerintah telah memerintahkan satu penyelidikan.

Saksi mata mengatakan para pekerja, sebagian besar wanita, berlari mencoba menyelamatkan diri saat kebakaran melalap gedung itu namun tidak dapat mencapai pintu darurat terdekat.

"Banyak yang lompat keluar dari jendela dan terluka, atau tewas di tempat," kata Milon, seorang penduduk.

Bangladesh setidaknya memiliki 4.500 pabrik pakaian, kebanyakan tanpa memiliki jalur penyelamatan yang memadai. Negara itu setiap tahun memperoleh pemasukan 20 milyar dolar dari ekspor produk pakaiannya, terbesar kedua setelah China yang memperoleh pemasukan 24 milyar dolar. Sebagian besar produknya dipasarkan untuk Amerika Serikat dan Eropa.

Kerabat pekerja pabrik yang kebingungan mencari anggota keluarga mereka. Sabina Yasmine mengatakan ia melihat mayat menantunya, yang tewas dalam kebakaran, namun tidak menemukan jejak anak laki-lakinya, yang juga bekerja di pabrik itu.

Mahbub mengatakan regu pemadam kebakaran telah menemukan 69 mayat hanya dari lantai dua. Ia mengatakan sebagian besar korban terperangkap dalam pabrik, yang terletak di luar Dhaka, tanpa ada pintu darurat yang mengarah ke luar gedung.

Ia mengatakan api berawal pada lantai dasar, yang biasa digunakan sebagai gudang, dan menyebar dengan cepat ke lantai atas.

Sebagian besar korban hangus kini diupayakan untuk dikenali. Korban yang telah ditemukan dijejerkan di lantai sekolah terdekat.

Perdana Menteri Sheikh Hasina mengakui terkejut karena banyaknya jumlah korban tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut dan mempertanyakan pihak yang berwenang untuk melakukan pencarian dan operasi penyelamatan.

Asosiasi Pabrik dan Eksportir Pakaian Bangladesh mengatakan pihaknya akan mendampingi keluarga korban.

Pabrik pakaian Bangladesh memproduksi pakaian untuk merek ternama termasuk Wal-Mart, JC Penney, H&M, Marks & Spencer, Carrefour dan Tesco. 



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar