Kasus Perkosaan TKI di Malaysia Terjadi Lagi

Jumat, 16 November 2012


Kuala Lumpur, (Analisa). Belum tuntas kasus pemerkosaan WNI oleh tiga polisi di Pulau Pinang, hanya berselang beberapa hari muncul lagi kasus sama di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, seorang pekerja laksana rumah tangga (PLRT) diperkosa majikannya.
Informasi yang diterima Antara di Kuala Lumpur, Selasa, menyebutkan korban telah dibawa ke Rumah Sakit Tuanku Jaafar di Seremban untuk divisum dan dirawat sementara.

Terkait kasus ini, pihak KBRI KL juga sudah menemui korban dan memberikan perlindungan, sekaligus meminta informasi lebih lanjut dari kepolisian setempat.

Saat ini, pelaku yang merupakan majikan korban masih buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian Malaysia.

Kasus tersebut telah disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Juru bicaranya Michael Tene di Jakarta.

Ia menjelaskan, kasus itu terjadi sekitar tanggal 5 November, dan baru dilaporkan ke KBRI KL oleh polisi Seremban pada Senin malam (12/11).

Sebelumnya, seorang WNI berinisial SM diperkosa tiga polisi Pulau Pinang di kantor polisi Perai, pada Jumat (9/11) setelah dirinya terkena razia karena dianggap tidak memiliki dokumen paspor asli, sedangkan dia punya hanya berbentuk fotokopinya.

Pada saat itu korban minta dilepaskan tapi permohonannya tidak dihiraukan, bahkan oleh tiga pelaku tersebut dia malah diperkosa. Setelah itu SM pun dibebaskan. 

"Setelah melakukan itu, mereka mengirim balik ke tempat tinggal di Taman Indrawasih, Perai dengan menggunakan mobil polisi dan mengancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain," ungkap SM.

Kirim Nota Protes

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah mengirimkan nota protes terkait adanya dua Warga Negara Indonesia yang mengalami tindak kejahatan pemerkosaan di negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di sela-sela acara pembahasan ekonomi Indonesia yang diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Jakarta, Selasa, mengatakan Indonesia sudah menyampaikan nota protes tersebut.

"Saya sudah berbicara dengan Menlu Malaysia tadi pagi, beliau menyampaikan pemerintah Malaysia menyatakan sikap tegas mengutuk, mengecam aksi ini. Dan akan bekerjasama dengan pihak Indonesia agar pelaku dapat mempertanggungjawabkanya," kata Marty.

Ia mengatakan nota protes sudah dilayangkan pihaknya pada Senin (12/11) lalu.


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar