Greenpeace Peringatkan Krisis Akibat "Overfishing" di Samudera Hindia

Jumat, 16 November 2012


KELOMPOK lingkungan hidup Greenpeace menyatakan Senin (12/11) terjadi suatu "krisis overfishing" di Samudera Hindia karena itu mereka mendesak agar pemantauan pukat-pukat trawl lebih ditingkatkan.
Greenpeace menyorot hal tersebut saat kapal utamanya Rainbow Warrior tiba di Sri Lanka pada akhir sebuah ekspedisi dua bulan di Samudera Hindia untuk memantau penangkapan ikan tuna dan perburuan gelap di wilayah itu. "Pemantauan atas perikanan tuna mesti lebih diperketat," ujar Greenpeace dalam sebuah pernyataan.

Kelompok lingkungan hidup itu menambahkan saat ini telah terjadi suatu "krisis overfishing di Samudera Hindia". Rainbow Warrior mengawali pelayaran dari Durban, Afrika Selatan, pada awal September lalu dan melakukan perjalanan ke Mozambik, Mauritius, Maldives (Maladewa) dan Sri Lanka.

"Tidak adanya manajemen yang baik dan penangkapan ikan secara liar di wilayah itu menyebabkan hilangnya albacore dan tuna matabesar serta hiu yang jadi target untuk perdagangan besar sashimi dan sirip hiu," ungkap organisasi Greenpeace.

Kelompok itu menegaskan komunitas-komunitas lokal, yang mengandalkan penangkapan ikan untuk mata pencaharian mereka, akan terpukul sangat keras, kecuali jika tindakan tegas diambil untuk meredam "overfishing", praktek penangkapan secara besar-besar di wilayah tersebut



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar