Jose Mujica, Presiden Paling Miskin di Dunia

Selasa, 27 November 2012


SEBAGIAN besar politisi di seluruh dunia biasanya memiliki gaya hidup yang berbeda 180 derajat dengan rakyat pemilihnya. Tinggal di rumah mewah, pakaian mahal, mobil mewah, dan gaji besar. Tapi, semua hal itu tidak berlaku bagi Presiden Uruguay, Jose Mujica. Sejak dilantik menjadi presiden pada tahun 2010, politisi berusia 77 tahun itu layak mendapat gelar presiden termiskin di dunia.
Bagaimana tidak, pria bernama lengkap José Alberto Mujica Cordano ini mendonasikan 90 persen gajinya setiap bulan, yaitu 12.000 dolar AS atau hampir Rp 120 juta, untuk berbagai kegiatan amal. Tak hanya itu, pria yang oleh kawan-kawannya dipanggil Pepe tersebut juga menolak tinggal di kediaman resmi kepresidenan di ibukota, Montevideo. Mujica lebih memilih tinggal di tanah pertanian di luar ibukota. Bahkan, jalan menuju kediaman Mujica belum dilapisi aspal.

Tak ada penjagaan ketat pasukan elite kepresidenan. Hanya dua polisi dan anjingnya yang hanya memiliki tiga kaki, Manuela, yang terlihat mengawasi di pintu masuk pertaniannya. Di pertaniannya, Mujica dan istrinya bahkan menanam sendiri bunga-bunga yang menjadi pemasukan baginya. Apa alasan Mujica memilih hidup sederhana meski jabatannya adalah seorang presiden?

Apa Adanya

"Hampir seluruh hidup saya habiskan dengan cara seperti ini. Saya bisa hidup baik dengan apa yang saya miliki saat ini," ungkap Mujica sambil duduk di sebuah kursi tua di kebunnya.

Dengan mendonasikan sebagian besar gajinya sebagai presiden untuk rakyat miskin dan pengusaha kecil, maka setiap bulan Mujica hanya menerima kurang dari Rp 800.000.

Pada 2010, ketika kekayaan pribadinya diumumkan -- suatu kewajiban bagi para pejabat publik Uruguay -- saat itu total kekayaan Mujica hanya 1.000 dolar AS atau kurang dari Rp 10 juta. Uang sebanyak itu hanya bisa digunakan membeli sebuah mobil VW Beetle keluaran 1987.

Setelah dua tahun menjadi presiden, kekayaan Mujica memang bertambah. Itu pun setelah dia menambahkan aset milik istrinya berupa tanah, beberapa traktor, dan sebuah rumah. Kekayaannya mencapai 215.000 dolar AS atau sekitar Rp 2 miliar, masih terbilang miskin untuk seorang kepala negara. Bahkan, kekayaan Wakil Presiden Daniel Astori dua pertiga kali lebih besar ketimbang orang nomor satu di negeri juara dunia sepak bola pertama kali itu.

Pemberontak

Apa penyebab Mujica begitu miskin? Ternyata, selama tahun 1960-an sampai 1970-an, dia adalah anggota pemberontak Tupamaros, kelompok bersenjata berhaluan kiri yang terinspirasi revolusi Kuba. Dia pernah enam kali tertembak dan mendekam 14 tahun di penjara. 

Sebagian besar masa penahanannya dilalui dalam kondisi yang sangat buruk dan dalam sel isolasi. Namun, masa-masa dia mendekam dalam penjara itulah yang menurut Mujica membentuk kepribadian dan pandangan hidupnya. "Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih," ujarnya berfilosofi.

"Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tak memiliki banyak barang maka Anda tak perlu bekerja keras untuk mempertahankannya dan bekerja seumur hidup layaknya budak. Dengan cara seperti ini, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," imbuh Mujica.

"Banyak yang mengatakan saya orang tua gila atau eksentrik, tapi ini adalah masalah pilihan," lanjutnya.

Meski banyak mengundang pujian, tetap saja banyak yang mengkritik. Kelompok oposisi mengatakan, pemerintahan Mujica tak bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki pelayanan publik, khususnya kesehatan dan pendidikan. Akibatnya, popularitas Mujica menurun hingga 50 persen saat ini.

Namun, Mujica tak perlu khawatir soal popularitas. Undang-undang Uruguay membatasi masa jabatan presiden hanya satu kali. Itu berarti, pada 2014 mendatang Mujica akan pensiun dan menghabiskan waktunya menanam bunga ditemani istrinya dan Manuela, si anjing yang berkaki tiga. 

0 komentar:

Posting Komentar