Israel Dituntut Hentikan Agresi di Gaza

Selasa, 27 November 2012


Banda Aceh, (Analisa). Puluhan mahasiswa di Banda Aceh yang menamakan diri Solidaritas Aceh untuk Palestina menuntut Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina, dan mengakui kedaulatan Palestina atas tanah airnya.
Hal itu disampaikan dalam aksi long march, Senin (26/11), yang di mulai sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka berjalan kaki dengan membawa berbagai poster tentang peristiwa yang menimpa warga Gaza. 

Mereka juga membawa keranda dengan mengambil rute di depan Masjid Raya Baiturrahman, menuju Jalan Muhammad Jam, ke arah Pasar Aceh dan kembali ke depan Masjid Raya Baiturrahman.

Koordinator aksi, Khairul Rizal Zainal, dalam orasinya menyampaikan, konflik Palestina-Israel yang tak kunjung berbuah perdamaian menunjukkan betapa piagam Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menjawab tuntutan pemenuhan hak kemerdekaan suatu bangsa.

"Buruknya lagi, Israel makin menunjukkan arogansinya hingga pengujung 2012 dengan menciptakan ratusan liang lahat bagi warga Palestina di Gaza," ungkapnya.

Diutarakannya, berdasarkan laporan Duta Besar Palestina untuk PBB, penyerangan yang dilakukan Israel sejak 14 November 2012 mengakibatkan lebih 300 warga sipil meninggal dan 800 lebih di antaranya mengalami luka-luka.

"Tidak hanya itu, mayoritas pusat pelayanan publik baik berupa sekolah, rumah sakit dan infrastruktur lainnya hancur total. Ini suatu kenyataan di mana Israel harus dilawan bersama-sama untuk menciptakan keamanan global," ujarnya.

Mahasiswa gabungan beberapa organisasi seperti Pema Unmuha, KAMMI Aceh, BEM Unaya, IMN Aceh, HIMMAH Aceh, BEM Politeknik Aceh, BEM Stimik U’budiyah, Acehnese People for Freedom Palestina dan BEM Poliven, juga menuntut Israel memenuhi hak-hak korban penyerangan rudal-rudalnya sejak 1948 hingga sekarang, baik berupa jaminan kesehatan, sosial, ekonomi serta infrastruktur.

Mereka juga menuntut Sekjen PBB Ban Ki Moon, mundur dari jabatannya karena tidak mampu memberikan solusi atas konflik Israel-Palestina, mengajak Liga Arab, Organisasi Konferensi Islam dan negara-negara Arab lainnya mengadakan musyawarah untuk menekan Israel secara politik.

Selanjutnya, seluruh rakyat Indonesia diajak menyuarakan perdamaian melalui berbagai kegiatan dan menggelar doa bersama di rumah-rumah ibadahnya sebagai bentuk dukungan moral.

Terakhir, mereka meminta seluruh rakyat Indonesia mengurangi tingkat konsumsi produk-produk Israel dan menggantinya dengan produk lokal.



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar