Anthrax Bunuh 30 Ekor Kuda Nil di Taman Terkenal di Afsel

Jumat, 16 November 2012


BERJANGKITNYA wabah anthrax telah membunuh sedikitnya 30 ekor kuda nil di cagar satwaliar Taman Nasional Kruger Afrika Selatan.
Pejabat-pejabat berkeyakinan kematian kuda nil itu berkaitan dengan penyakit sangat menular tadi di taman raksasa tersebut. Penyakit itu telah menyebabkan 45 ekor antelope liar sejak Agustus lalu. "Burung-burung pemakan bangkai boleh jadi telah memakan daging antelope tersebut dan kemudian terbang ke tepi sungai untuk minum, dan begitulah kuda-kuda nil tadi tertulari anthrax. Itulah teori yang diyakini saat ini," ujar jurubicara Taman Nasional Afrika Selatan (SANParks) Ike Phaahla.

Hasil pemeriksaan atas 30 bangkai kuda nil tadi mengaitkan kematian tersebut dengan penyakit bakteri itu, yang juga dapat mematikan manusia. Enam lagi bangkai kuda nil ditemukan pada akhir pekan lalu dan kini tengah diteliti. "Secara perlahan kami menemukan penyakit itu," ungkap Phaahla.

Lima Besar

Kruger merupakan rumah bagi "Lima Besar" Afrika -- badak, singa, gajah, macan tutul dan Cape Buffalo (Kerbau Cafe).

Binatang-binatang semisal singa bisa saja terserang jika mereka memakan dading bangkai hewan yang terkontaminasi.

"Jelasnya kami merasa khawatair dengan species lain," lanjut jubir tadi.

Penjangkitan anthrax terjadi secara alami, biasanya pada musim penghujan, di bagian utara taman tadi, yang pernah delapan kali dilanda penjangkitan wabah sejak tahun 1960. Sekira 2.000 ekor hewan mati dalam 2010. Kawanan burung pemakan bangkai kebal terhadap anthrax namun penyebaran penyakit itu dengan memakan bangkai binatang yang terinfeksi dan kemudian membuang kotoran di air tempat mereka minum atau mandi.

Penjangkitan wabah dikaitkan dengan tingginya kepadatan populasi, menurut SANParks. Penjangkitan pada waktu lalu menunjukkan penyakit itu muncul secara alami setelah datangnya musim penghujan dan ketika jumlah hewan cuma sedikit. 




Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar