Anggota DPR Desak Saudi Berikan Pelayanan Profesional

Minggu, 14 Oktober 2012


Jeddah, (Analisa). Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Muhammad Oheo Sinapoy mendesak otoritas pelayanan haji Saudi memberikan pelayanan berkualitas dan profesional bagi jamaah haji Indonesia.
Oheo setelah mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Sabtu, mengatakan seluruh jamaah haji termasuk Indonesia sudah membayar biaya tertentu untuk mendapat pelayanan haji, seperti transportasi, katering, pemondokan dan layanan administrasi lainnya, termasuk layanan imigrasi di bandara.

"Biaya yang dikeluarkan tersebut hendaknya diimbangi dengan layanan yang berkualitas dan profesional," kata Oheo yang tahun ini tidak berhaji tetapi akan kembali ke tanah air pada 16 Oktober nanti.

Dia memberi contoh pada layanan transportasi yang dari tahun ke tahun tidak berubah, bahkan tahun ini satu bus yang mengangkut jamaah haji Indonesia terbakar berikut koper jamaah.

Keluhan lain yang diterimanya yakni lamanya masa tunggu jamaah untuk mendapatkan layanan angkutan bus dari Bandara King Abdul Azis ke Makkah atau Madinah. "Jamaah Indonesia sudah terbang delapan jam, hendaknya tidak perlu menunggu bus lebih lama lagi untuk ke tujuan berikutnya," kata Oheo yang datang ke Jeddah tidak bersama rombongan Tim Pengawas DPR RI lainnya.

"Raja Saudi hendaknya turun tangan untuk memperbaiki kualitas dan sistem layanan bagi tamu Allah," kata Oheo yang berasal dari Komisi VIII dari Fraksi Golkar tersebut.

Di sisi lain dia memberi apresiasi kepada petugas haji Indonesia yang sudah bekerja maksimal untuk melayani jamaah selama ini.

Ketika ditanya mengapa pulang pada 16 Oktober dan tidak melanjutkan beribadah haji hingga wukuf pada 25 Oktober nanti, dia mengatakan bahwa masih ada tugas di tanah air karena daerah pemilihannya di Sulawesi Tenggara akan melaksanakan pemilihan gubernur.

"Saya harus bersiap mendukung calon dari Partai Golkar," katanya.

Sebelumnnya rombongan pertama Tim Pengawas DPR RI berjumlah 15 orang sudah mendarat di Jeddah pada Rabu (10/10) pukul 22.30 waktu Saudi.

Lima diantaranya akan kembali ke tanah air pada 16 Oktober sedangkan sisanya akan bergabung dengan tim kedua untuk menunaikan ibadah haji.

Rombongan kedua direncanakan tiba pada 19 Oktober, pukul 15:25 waktu Saudi lalu berangkat ke Makkah untuk bertemu dengan petugas Daker Makkah, meninjau pemondokkan, BPHI dan layanan transportasi dan bergabung dengan rombongan Amirulhajj tahun ini Suryadharma Ali, Menteri Agama RI.

Aman

Jamaah di Arab Saudi tidak menghadapi resiko penyakit menular selama pelaksanaan Ibadah Haji, kata seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Jumat (12/10).

Kementerian Kesehatan telah memulai rencana aksi di 16 pusat pengawasan kesehatan musiman buat pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini di tempat penyeberangan perbatasan guna mencegah masuknya penyakit menular, kata wakil menteri urusan kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan, sebagaimana dikutip Saudi News Agency.

Langkah pengawasan kesehatan akan diterapkan pada semua jamaah, terutama mereka yang datang dari negara yang memiliki penyakit menular.

Jamaah perlu menyerahkan kartu vaksinasi internasional mereka untuk membuktikan mereka telah melakukan vaksinasi yang diperlukan.

strirahat

Sementara Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekah Misi Haji Indonesia, dr. Muh Ilyas Ambotuwo meminta Kadaker Mekkah agar secara resmi membuat imbauan supaya tiga hari menjelang kegiatan proses haji di Arafah, Mina, Muzdalifah seluruh jemaah haji mempersiapkan dari secara fisik dengan beristirahat di pondokan.

"Kalau jauh ke Mesjidil Haram jemaah diminta untuk sholat di pondokannya masing-masing saja karena puncak haji itu Armina, sedangkan kegiatan lainnya kan sunnah," kata Ilyas, di Mekkah, Jumat, terkait dengan upaya menjaga kebugaran fisik para jemaah haji Indonesia dalam menempuh proses utama haji.

Faktor kelelahan, kata Ilyas, masih merupakan penyebab utama bangkitnya penyakit yang diderita pasien sesuai dengan buku catatan kesehatan para jemaah haji yang masuk dalam perawatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah yang Jumat masih merawat 62 pasien.

"Dokter-dokter kloter juga saya minta melakukan kunjungan ke pasien-pasien untuk memberi pemahaman pentingnya kesehatan fisik menghadapi ritual haji Armina," kata Ilyas dokter asal Sulawesi tersebut dan menambahkan kini masih 15 pasien haji yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Sementara itu, Jumat pagi seorang pasien haji Masita (60) yang tergabung dalam kloter Tujuh embarkasi Ujungpandang melompat dari lantai satu pondokannya. Penderita gangguan jiwa dari Sektor 11 itu selamat tapi masih dirawat di BPHI.

Sampai Jumat sore 36 jemaah calon haji telah meninggal di Arab Saudi, mayoritas berusia di atas 60 tahun


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar