Baghdad
(ANTARA News) - Irak menghentikan dan memeriksa satu pesawat kargo Iran
bertujuan Suriah untuk senjata pada Selasa, tetapi diizinkan melanjutkan
penerbangan karena tidak ada barang terlarang yang ditemukan, kata para pejabat
Irak.
Washington
telah menekan Baghdad untuk memastikan bahwa semua pesawat Iran yang terbang
melalui wilayah udaranya diperintahkan untuk mendarat dan memeriksa atas
kemungkinan membawa senjata. Ini adalah pertama kalinya pejabat Irak mengatakan
bahwa mereka telah melakukannya. Demikian diberitakan AFP -- yang dipantau
ANTARA News, di Jakarta, Rabu.
"Kami
meminta pesawat kargo Iran untuk mendarat dan pihaknya menanggapi lalu kami
mencari yang dilakukan oleh para spesialis kargo udara dan badan-badan
keamanan," kata Nasser Bandar, kepala otoritas penerbangan sipil Irak,
kepada AFP.
"Kami
tidak melihat sesuatu yang bertentangan dengan instruksi melarang transportasi
senjata antara pihak Suriah dan Iran, jadi kami mengizinkan untuk melanjutkan
perjalanan," katanya.
Seorang
pejabat tinggi Irak mengatakan kepada AFP bahwa pesawat itu menuju Damaskus
dari Teheran.
Juru
bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan: "Kami
menganggap sangat positif bahwa pemerintah Irak mengambil langkah-langkah untuk
menyelidiki kargo penerbangan di atas wilayahnya yang menuju Suriah."
"Harapan
kami adalah bahwa berbagai jenis kargo akan diperiksa secara berkala, dan ini
akan menjadi penangkal bagi orang yang menyalahgunakan wilayah udara Irak untuk
memasukkan senjata ke Suriah," tambahnya.
Sementara
itu, seorang diplomat di kedutaan Iran menegaskan pemerintah Irak telah
memerintahkan pesawat kargo Iran untuk mendarat di bandara Baghdad dan mencari
sesuatu di pesawat, milik Iran Air itu.
Pada
21 September, Irak menolak izin pesawat Korea Utara untuk melintas di wilayah
udaranya dalam perjalanan ke Suriah atas kecurigaan akan membawa senjata dan
para penasihat di sana.
Irak
telah dengan tajam menghindari untuk menyerukan keberangkatan dari kantor
Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang terkunci dalam perang saudara berdarah
dengan pemberontak yang menentang rezimnya, dan malah mendesak mengakhiri
kekerasan oleh semua pihak.
Baghdad
(ANTARA News) - Irak menghentikan dan memeriksa satu pesawat kargo Iran
bertujuan Suriah untuk senjata pada Selasa, tetapi diizinkan melanjutkan
penerbangan karena tidak ada barang terlarang yang ditemukan, kata para pejabat
Irak.
Washington
telah menekan Baghdad untuk memastikan bahwa semua pesawat Iran yang terbang
melalui wilayah udaranya diperintahkan untuk mendarat dan memeriksa atas
kemungkinan membawa senjata. Ini adalah pertama kalinya pejabat Irak mengatakan
bahwa mereka telah melakukannya. Demikian diberitakan AFP -- yang dipantau
ANTARA News, di Jakarta, Rabu.
"Kami
meminta pesawat kargo Iran untuk mendarat dan pihaknya menanggapi lalu kami
mencari yang dilakukan oleh para spesialis kargo udara dan badan-badan
keamanan," kata Nasser Bandar, kepala otoritas penerbangan sipil Irak,
kepada AFP.
"Kami
tidak melihat sesuatu yang bertentangan dengan instruksi melarang transportasi
senjata antara pihak Suriah dan Iran, jadi kami mengizinkan untuk melanjutkan
perjalanan," katanya.
Seorang
pejabat tinggi Irak mengatakan kepada AFP bahwa pesawat itu menuju Damaskus
dari Teheran.
Juru
bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan: "Kami
menganggap sangat positif bahwa pemerintah Irak mengambil langkah-langkah untuk
menyelidiki kargo penerbangan di atas wilayahnya yang menuju Suriah."
"Harapan
kami adalah bahwa berbagai jenis kargo akan diperiksa secara berkala, dan ini
akan menjadi penangkal bagi orang yang menyalahgunakan wilayah udara Irak untuk
memasukkan senjata ke Suriah," tambahnya.
Sementara
itu, seorang diplomat di kedutaan Iran menegaskan pemerintah Irak telah
memerintahkan pesawat kargo Iran untuk mendarat di bandara Baghdad dan mencari
sesuatu di pesawat, milik Iran Air itu.
Pada
21 September, Irak menolak izin pesawat Korea Utara untuk melintas di wilayah
udaranya dalam perjalanan ke Suriah atas kecurigaan akan membawa senjata dan
para penasihat di sana.
Irak
telah dengan tajam menghindari untuk menyerukan keberangkatan dari kantor
Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang terkunci dalam perang saudara berdarah
dengan pemberontak yang menentang rezimnya, dan malah mendesak mengakhiri
kekerasan oleh semua pihak.
0 komentar:
Posting Komentar