Jakarta (ANTARA News) - Topan
Jelawat meninggalkan setidaknya dua orang korban meninggal serta lebih dari 180
orang terluka di Jepang pada akhir minggu, sebelum melewati Samudera Pasifik
pada Senin, kata Badan Meteorologi Jepang dan media lokal.
Seperti dilansir oleh Channel News
Asia, topan dengan kekuatan 126 km per jam, berada di timur laut Nemuro sebelah
timur Hokkaido di atas Samudera Pasifik 0200 GMT, kata Badan Meteorologi
Jepang.
Seorang pria berumur 56 tahun
dinyatakan tenggelam di Mie, pusat kota Jepang, setelah hilang pada hari
Minggu, menurut pejabat setempat.
Pria lainnya berumur 29 tahun juga
ikut tersapu gelombang tinggi ketika Jelawat menerjang pulau selatan Okinawa
pada hari Minggu, seperti dilaporkan oleh NHK.
NHK juga melaporkan setidaknya ada
181 orang yang terluka akibat terjangan badai topan.
Pada Minggu, beberapa pejabat
pemerintah lokal memerintahkan untuk melakukan evakuasi kepada ratusan penduduk
karena takut terhadap kemungkinan banjir yang diakibatkan dari naiknya debit
air.
Diperkirakan topan tersebut akan
mulai melemah ke cuaca normal dalam beberapa, namun badan meteorologi
mengingatkan bahwa masih akan ada angin kencang serta gelombang tinggi di
Hokkaido.
Lebih dari 500 penerbangan, terutama
di barat Jepang, dibatalkan pada Minggu dan beberapa kereta cepat Shinkansen
terpaksa diberhentikan.
(dny)
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar