Jakarta, (Analisa).
Kapasitas Bandara Internasional Soekarno Hatta atau Soetta sangat padat. Perlu
ada solusi mengurai kepadatan Bandara Soetta dalam jangka pendek dan panjang.
Pengamat penerbangan
dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arista Atmadjati menilai perlu adanya
pemisahan untuk penerbangan full services atau premium dan penerbangan berbiaya
murah atau low cost carrier (lcc) yang ada di Bandara Soetta.
Solusi terdekat adalah memindahkan keberangkatan dan kedatangan penerbangan lcc ke Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.
"Bandara Halim dikhususkan saja, sebagai bandara secondary airport untuk lcc. Itu sudah ada sistem lcc," kata Arista ketika dihubungi detikFinance, Sabtu (29/9).
Arista menjelaskan konsep pemisahan bandara untuk penerbangan premium dan lcc telah ada di negara-negara maju. Selain itu, untuk membangun bandara baru supaya bisa mengatasi kepadatan Bandara Soetta dibutuhkan waktu dan investasi yang tinggi.
"Sekarang sudah mendesak. FS (Feasebility Study) minimal 2 tahun, selesai dibangun 3 tahun itu sudah gak ngejar lcc," imbuhnya. Alasan memilih Bandara Halim karena infrastruktur penerbangan di sana telah lengkap. "Halim infrastruktur sudah lengkap, sebetulnya bisa," sebutnya.
Namun, Ia mengaku persetujuan tetap berada ditangan Kementrian Perhubungan sebagai regulator. "Angkasa pura perlu PP atau Kepmen perhubungan untuk mengubah Halim jadi bandara lcc, itu gampang," tambahnya. (dtc)
Sumber : analisadaily.com
Solusi terdekat adalah memindahkan keberangkatan dan kedatangan penerbangan lcc ke Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.
"Bandara Halim dikhususkan saja, sebagai bandara secondary airport untuk lcc. Itu sudah ada sistem lcc," kata Arista ketika dihubungi detikFinance, Sabtu (29/9).
Arista menjelaskan konsep pemisahan bandara untuk penerbangan premium dan lcc telah ada di negara-negara maju. Selain itu, untuk membangun bandara baru supaya bisa mengatasi kepadatan Bandara Soetta dibutuhkan waktu dan investasi yang tinggi.
"Sekarang sudah mendesak. FS (Feasebility Study) minimal 2 tahun, selesai dibangun 3 tahun itu sudah gak ngejar lcc," imbuhnya. Alasan memilih Bandara Halim karena infrastruktur penerbangan di sana telah lengkap. "Halim infrastruktur sudah lengkap, sebetulnya bisa," sebutnya.
Namun, Ia mengaku persetujuan tetap berada ditangan Kementrian Perhubungan sebagai regulator. "Angkasa pura perlu PP atau Kepmen perhubungan untuk mengubah Halim jadi bandara lcc, itu gampang," tambahnya. (dtc)
Sumber : analisadaily.com
0 komentar:
Posting Komentar