Jakarta
(ANTARA News) - Rabu pagi, teleskop-teleskop yang disediakan di lantai tiga
gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta dikerumuni para penyuka astronomi
yang ingin menyaksikan transit Venus terakhir abad ini.
Himpunan
Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) menyediakan tak kurang dari sepuluh teleskop
dan mengerahkan anggotanya untuk membantu orang-orang yang ingin menyaksikan
peristiwa astronomi langka yang baru akan berulang tahun 2117 itu.
Orang-orang
mengantri di setiap teleskop dan secara bergantian mengintip Matahari melalui
teleskop sambil berdoa awan kelabu tak menutupi permukaan bintang raksasa yang
terbentuk dari gas hidrogen dan helium itu dari pandangan.
Pukul
10.30 WIB langit cerah, dari Dak Takahashi Matahari terlihat seperti kuning
telur di alas berwarna hitam pekat. Sebuah titik bulat hitam kecil, serupa tahi
lalat di wajah, tampak di bagian bawahnya.
Titik
hitam kecil itulah Venus, yang terlihat bergerak perlahan di permukaan Matahari
sejak pukul 08.29 WIB.
"Dia
bergerak perlahan, lintasannya seperti lipatan pita lambang simpati AIDS,"
kata Onny Nurrahman Marwayana, peneliti di Pusat Riset Oseanografi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang melihat transit Venus sejak pukul 09.00 WIB.
Hari
ini, para pengamat langit dari berbagai belahan bumi juga menyaksikan planet
yang bertetangga dengan Bumi itu melintasi Matahari.
Pengamatan
juga dilakukan observatorium Europe"s Venus Express, Solar Dynamics
Observatory milik badan antariksa Amerika (NASA), US-European Solar and
Heliospheric Observatory serta pesawat ruang angkasa Jepang, Hinode.
"Venus
dikenal sebagai dewi cinta, tapi bukan hubungan semacam ini yang kau inginkan
dengan Venus. Ini lebih seperti hubungan "lihat tapi jangan
sentuh"," kata seorang astonomer dalam siaran video the slooh.com
yang dikutip Kantor Berita Reuters.
Planet
yang suhu permukaannya melelehkan, 480 derajad celcius, itu melintasi Matahari
dengan pola yang berulang setiap 243 tahun sekali.
Polanya,
Venus berada di antara Matahari dan Bumi dengan rentang waktu delapan tahun,
kemudian 121,5 tahun, delapan tahun lagi dan selanjutnya 105,5 tahun. Setelah
itu polanya kembali berulang.
Ilmuwan
tertarik mempelajari iklim Venus untuk memahami perubahan dalam atmosfer Bumi.
Selama transit Venus kali ini, para ilmuwan akan bisa mencari tahu ukuran tata
surya dan jarak antara Matahari dengan planet-planet.
Transit
Venus berikutnya baru akan terjadi 105,5 tahun mendatang, tepatnya tanggal 11
Desember 2117, sehingga mungkin manusia yang hidup saat ini sudah tak bisa lagi
menyaksikannya.
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar