Kabinet Thailand Tunda Permohonan NASA

Sabtu, 06 Oktober 2012


Bangkok, (Analisa). Sidang kabinet Thailand pada Selasa (26/6) memutuskan untuk memperdebatkan permintaan NASA dalam sidang parlemen mendatang yang dijadwalkan pada Agustus.
Akibatnya, keputusan mengenai permintaan NASA untuk menggunakan bandara angkatan laut U-Tapao guna melakukan studi atmosfer akan tertunda.

Chalitrat Chandrubeksa, wakil jurubicara pemerintah, mengatakan bahwa proyek NASA tersebut akan diperdebatkan di sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat selama persidangan parlemen berikutnya sesuai dengan Pasal 179 Konstitusi yang berlaku di mana suara tidak diperlukan.

Badan Antariksa dan Aeronautika Nasional Amerika Serikat (NASA) pada Maret meminta pemerintah Thailand untuk mengizinkan menggunakan bandara U-Tapao sebagai pangkalan untuk melakukan studi atmosfer di Asia Tenggara selama Agustus dan September tahun ini.

Sementara itu sebelumnya, Menteri Luar Negeri Thailand Surapong Tovichakchaikul Kamis mengatakan bahwa NASA akan menarik rencananya menggunakan bandara U-Tapao Thailand untuk studi atmosfer jika tidak ada keputusan pemerintah Thailand pada 26 Juni.

Menteri luar negeri Thailand menyampaikan pernyataan tersebut atas permintaan Amerika Serikat untuk mendirikan pusat tanggap bencana di pangkalan U-Tapao, yang meliputi Chon Buri dan Provinsi Rayong, dan NASA menggunakan bandara itu untuk melakukan studi atmosfer.

Langkah Amerika Serikat itu memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Thailand karena alasan keamanan dan kabinet Yingluck memutuskan menunda pertimbangan permintaan tersebut sampai penelitian lebih lanjut tentang dampak permintaan tersebut diselesaikan.

Surapong mengatakan, ia telah menerima surat dari kedutaan besar AS di Bangkok yang menyatakan bahwa NASA akan menangguhkan rencananya untuk menggunakan bandara itu jika pemerintah Thailand tidak menjawab pada 26 Juni, karena pelaksanaan proyek itu dijadwalkan pada Agustus dan September.

Surat itu menyatakan Amerika Serikat memahami situasi yang merupakan masalah dalam negeri Thailand, kata menteri.

Surapong memperingatkan bahwa Thailand akan kehilangan manfaat dan pengetahuan jika NASA menarik proyek, dan langkah tersebut juga akan mempengaruhi citra negara di masyarakat dunia.

Singapura dan Kamboja memberi lampu hijau untuk NASA bagi penggunaan wilayah udara mereka.

Apa yang Thailand akan dapatkan dari proyek ini adalah pengetahuan ilmiah dan informasi mengenai kualitas dan sifat yang negara tidak pernah miliki. 

Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar