Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan
Indonesia dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2012 berhasil meraih transaksi
sekitar 2 juta dolar AS "on-the-spot", termasuk transaksi
"retail" dan "trial order".
Siaran pers Kementerian Perdagangan
di Jakarta Rabu menyebutkan bahwa transaksi "trial order" diperoleh
antara lain dari hasil kunjungan "buyer" Taiwan ke paviliun kopi
Indonesia yang meminta dilakukannya pengiriman sebanyak tiga kontainer dengan
estimasi kontrak sebesar 120.000 dolar AS.
CAEXPO 2012 disponsori bersama oleh
Kementerian Perdagangan China dan 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja,
Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam)
serta Sekretariat ASEAN dan diselenggarakan oleh Pemerintah Guangxi Zhuang
Autonomous Region.
CAEXPO yang merupakan event tahunan
hasil komitmen China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) telah membuktikan dirinya
sebagai event yang efektif meningkatkan kerjasama ekonomi China dan ASEAN.
Pada tahun 2011 CAEXPO mencatat
nilai transaksi perdagangan sebesar 363,1 juta dolar AS dan investasi sebesar
5,9 miliar dolar AS.
Untuk persaingan dengan negara ASEAN
lainnya produk Indonesia memang masih mengandalkan produk
"furniture", makanan minuman, "home decor" dan perhiasan
yang masih menjadi primadona pengunjung dari berbagai wilayah China. Untuk
ketiga jenis produk tersebut pesaing terkuat datang dari negara Myanmar,
Thailand dan Vietnam.
Dalam kesempatan itu, Indonesia juga
menyelenggarakan forum promosi perdagangan dan investasi "Indonesian
Promotion Conference" yang secara antusias disambut oleh para pebisnis
asal China dan negara ASEAN lainnya.
Acara yang dibuka dengan pemaparan
ekonomi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan,
Gusmardi Bustami, ini diisi dengan presentasi potensi investasi dan perdagangan
di Indonesia oleh para pejabat dari BKPMD Provinsi Sumatera Barat, Sekda
Provinsi Bengkulu, Bupati Sleman serta pejabat dari BPOM.
Dalam forum tersebut Indonesia telah
menarik minat calon investor untuk melakukan investasi dalam bidang perkebunan
dan pertambangan batu bara dan bijih besi ke Provinsi Bengkulu. Hal tersebut
akan segera ditindaklanjuti oleh pihak investor dengan berkunjung ke Bengkulu
bulan Oktober ini.
Direktur Pengembangan Promosi dan
Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, menyatakan bahwa pekerjaan rumah
dalam konteks hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China masih tetap
menekan defisit di sisi Indonesia dan meningkatkan nilai investasi China di
Indonesia yang pada tahun 2011 baru mencapai kurang dari 0,5 persen dari total
nilai investasi China ke ASEAN.
Ditinjau dari konteks ini, partisipasi
Indonesia pada CAEXPO kiranya merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia
untuk dapat mengurangi posisi defisit neraca perdagangan Indonesia-China dan
mengalihkan produk ekspor dari raw material ke produk olahan setengah jadi
ataupun "finished product" yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan
Indonesia dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2012 berhasil meraih transaksi
sekitar 2 juta dolar AS "on-the-spot", termasuk transaksi
"retail" dan "trial order".
Siaran pers Kementerian Perdagangan
di Jakarta Rabu menyebutkan bahwa transaksi "trial order" diperoleh
antara lain dari hasil kunjungan "buyer" Taiwan ke paviliun kopi
Indonesia yang meminta dilakukannya pengiriman sebanyak tiga kontainer dengan
estimasi kontrak sebesar 120.000 dolar AS.
CAEXPO 2012 disponsori bersama oleh
Kementerian Perdagangan China dan 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja,
Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam)
serta Sekretariat ASEAN dan diselenggarakan oleh Pemerintah Guangxi Zhuang
Autonomous Region.
CAEXPO yang merupakan event tahunan
hasil komitmen China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) telah membuktikan dirinya
sebagai event yang efektif meningkatkan kerjasama ekonomi China dan ASEAN.
Pada tahun 2011 CAEXPO mencatat
nilai transaksi perdagangan sebesar 363,1 juta dolar AS dan investasi sebesar
5,9 miliar dolar AS.
Untuk persaingan dengan negara ASEAN
lainnya produk Indonesia memang masih mengandalkan produk
"furniture", makanan minuman, "home decor" dan perhiasan
yang masih menjadi primadona pengunjung dari berbagai wilayah China. Untuk
ketiga jenis produk tersebut pesaing terkuat datang dari negara Myanmar,
Thailand dan Vietnam.
Dalam kesempatan itu, Indonesia juga
menyelenggarakan forum promosi perdagangan dan investasi "Indonesian
Promotion Conference" yang secara antusias disambut oleh para pebisnis
asal China dan negara ASEAN lainnya.
Acara yang dibuka dengan pemaparan
ekonomi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan,
Gusmardi Bustami, ini diisi dengan presentasi potensi investasi dan perdagangan
di Indonesia oleh para pejabat dari BKPMD Provinsi Sumatera Barat, Sekda
Provinsi Bengkulu, Bupati Sleman serta pejabat dari BPOM.
Dalam forum tersebut Indonesia telah
menarik minat calon investor untuk melakukan investasi dalam bidang perkebunan
dan pertambangan batu bara dan bijih besi ke Provinsi Bengkulu. Hal tersebut
akan segera ditindaklanjuti oleh pihak investor dengan berkunjung ke Bengkulu
bulan Oktober ini.
Direktur Pengembangan Promosi dan
Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, menyatakan bahwa pekerjaan rumah
dalam konteks hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China masih tetap
menekan defisit di sisi Indonesia dan meningkatkan nilai investasi China di
Indonesia yang pada tahun 2011 baru mencapai kurang dari 0,5 persen dari total
nilai investasi China ke ASEAN.
Ditinjau dari konteks ini, partisipasi
Indonesia pada CAEXPO kiranya merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia
untuk dapat mengurangi posisi defisit neraca perdagangan Indonesia-China dan
mengalihkan produk ekspor dari raw material ke produk olahan setengah jadi
ataupun "finished product" yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar