Indonesia raih 2 juta dolar AS di CAEXPO

Rabu, 03 Oktober 2012


Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Indonesia dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2012 berhasil meraih transaksi sekitar 2 juta dolar AS "on-the-spot", termasuk transaksi "retail" dan "trial order".
Siaran pers Kementerian Perdagangan di Jakarta Rabu menyebutkan bahwa transaksi "trial order" diperoleh antara lain dari hasil kunjungan "buyer" Taiwan ke paviliun kopi Indonesia yang meminta dilakukannya pengiriman sebanyak tiga kontainer dengan estimasi kontrak sebesar 120.000 dolar AS.

CAEXPO 2012 disponsori bersama oleh Kementerian Perdagangan China dan 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) serta Sekretariat ASEAN dan diselenggarakan oleh Pemerintah Guangxi Zhuang Autonomous Region.

CAEXPO yang merupakan event tahunan hasil komitmen China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) telah membuktikan dirinya sebagai event yang efektif meningkatkan kerjasama ekonomi China dan ASEAN.

Pada tahun 2011 CAEXPO mencatat nilai transaksi perdagangan sebesar 363,1 juta dolar AS dan investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS.

Untuk persaingan dengan negara ASEAN lainnya produk Indonesia memang masih mengandalkan produk "furniture", makanan minuman, "home decor" dan perhiasan yang masih menjadi primadona pengunjung dari berbagai wilayah China. Untuk ketiga jenis produk tersebut pesaing terkuat datang dari negara Myanmar, Thailand dan Vietnam. 

Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menyelenggarakan forum promosi perdagangan dan investasi "Indonesian Promotion Conference" yang secara antusias disambut oleh para pebisnis asal China dan negara ASEAN lainnya. 

Acara yang dibuka dengan pemaparan ekonomi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, ini diisi dengan presentasi potensi investasi dan perdagangan di Indonesia oleh para pejabat dari BKPMD Provinsi Sumatera Barat, Sekda Provinsi Bengkulu, Bupati Sleman serta pejabat dari BPOM. 

Dalam forum tersebut Indonesia telah menarik minat calon investor untuk melakukan investasi dalam bidang perkebunan dan pertambangan batu bara dan bijih besi ke Provinsi Bengkulu. Hal tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak investor dengan berkunjung ke Bengkulu bulan Oktober ini. 

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, menyatakan bahwa pekerjaan rumah dalam konteks hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China masih tetap menekan defisit di sisi Indonesia dan meningkatkan nilai investasi China di Indonesia yang pada tahun 2011 baru mencapai kurang dari 0,5 persen dari total nilai investasi China ke ASEAN.

Ditinjau dari konteks ini, partisipasi Indonesia pada CAEXPO kiranya merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk dapat mengurangi posisi defisit neraca perdagangan Indonesia-China dan mengalihkan produk ekspor dari raw material ke produk olahan setengah jadi ataupun "finished product" yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.


Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Indonesia dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2012 berhasil meraih transaksi sekitar 2 juta dolar AS "on-the-spot", termasuk transaksi "retail" dan "trial order".
Siaran pers Kementerian Perdagangan di Jakarta Rabu menyebutkan bahwa transaksi "trial order" diperoleh antara lain dari hasil kunjungan "buyer" Taiwan ke paviliun kopi Indonesia yang meminta dilakukannya pengiriman sebanyak tiga kontainer dengan estimasi kontrak sebesar 120.000 dolar AS.

CAEXPO 2012 disponsori bersama oleh Kementerian Perdagangan China dan 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) serta Sekretariat ASEAN dan diselenggarakan oleh Pemerintah Guangxi Zhuang Autonomous Region.

CAEXPO yang merupakan event tahunan hasil komitmen China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) telah membuktikan dirinya sebagai event yang efektif meningkatkan kerjasama ekonomi China dan ASEAN.

Pada tahun 2011 CAEXPO mencatat nilai transaksi perdagangan sebesar 363,1 juta dolar AS dan investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS.

Untuk persaingan dengan negara ASEAN lainnya produk Indonesia memang masih mengandalkan produk "furniture", makanan minuman, "home decor" dan perhiasan yang masih menjadi primadona pengunjung dari berbagai wilayah China. Untuk ketiga jenis produk tersebut pesaing terkuat datang dari negara Myanmar, Thailand dan Vietnam. 

Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menyelenggarakan forum promosi perdagangan dan investasi "Indonesian Promotion Conference" yang secara antusias disambut oleh para pebisnis asal China dan negara ASEAN lainnya. 

Acara yang dibuka dengan pemaparan ekonomi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, ini diisi dengan presentasi potensi investasi dan perdagangan di Indonesia oleh para pejabat dari BKPMD Provinsi Sumatera Barat, Sekda Provinsi Bengkulu, Bupati Sleman serta pejabat dari BPOM. 

Dalam forum tersebut Indonesia telah menarik minat calon investor untuk melakukan investasi dalam bidang perkebunan dan pertambangan batu bara dan bijih besi ke Provinsi Bengkulu. Hal tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak investor dengan berkunjung ke Bengkulu bulan Oktober ini. 

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, menyatakan bahwa pekerjaan rumah dalam konteks hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China masih tetap menekan defisit di sisi Indonesia dan meningkatkan nilai investasi China di Indonesia yang pada tahun 2011 baru mencapai kurang dari 0,5 persen dari total nilai investasi China ke ASEAN.

Ditinjau dari konteks ini, partisipasi Indonesia pada CAEXPO kiranya merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk dapat mengurangi posisi defisit neraca perdagangan Indonesia-China dan mengalihkan produk ekspor dari raw material ke produk olahan setengah jadi ataupun "finished product" yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.


Sumber : Analisa


0 komentar:

Posting Komentar