Ribuan Warga Tionghoa Meriahkan Festival Kue Bulan

Senin, 01 Oktober 2012


Pekanbaru, (Analisa). Ribuan warga Tionghoa sejak sore hingga malam hari memadati Jalan Karet, yang sejak lama dikenal sebagai kawasan Pecinan (China Town) Kota Pekanbaru. Mereka tumpah ruah ke Jalan Karet untuk merayakan Festival Kue Bulan (Moon Cake) atau dalam bahasa Hokkian disebut juga "Gwee Oia" atau "Tiong Chiu Pia".
Festival Kue Bulan itu sendiri diselenggarakan pada hari ke 15 bulan ke delapan Imlek pada penanggalan China. Perayaan itu sendiri diawali oleh pelepasan Pawai Lampion dan Kendaraan Hias oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Dastrayani Bibra, Sabtu (29/30) malam.

Menurut Dastrayani atau akrab disapa Ide, sedianya Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT akan hadir dan mengikuti acara yang sudah menjadi kalender wisata tersebut. Namun karena ada tugas yang tak bisa ditinggalkan, Walikota mengutus dirinya untuk membuka sekaligus melepas Pawai Lampu Lampion yang merupakan rangkaian dari Festival Kue Bulan.
"Festival Kue Bulan ini merupakan satu perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa, selain Imlek. Oleh karenanya, tradisi leluhur ini perlu untuk dipertahankan. Mari bersama kita junjung budaya kita ini dan semoga akan menjadi ikon wisata baru Kota Pekanbaru," ucapnya.

Ketua Panitia Festival Kue Bulan, Katijo, dalam sambutannya mengaku terharu atas terselenggaranya perayaan itu di Kota Bertuah Pekanbaru. "Saya sangat bersyukur acara ini terselenggara dengan baik dan lancar. Dan terimakasih kepada semua yang hadir baik panitia maupun masyarakat Pekanbaru demi kemeriahan perayaan kue bulan," ungkapnya.

Festival Kue Bulan ini dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti pawai lampion, atraksi barongsai dari Kota Bagansiapapi, Tari Naga dan drum band serta hiburan bernuansa Oriental lainnya. Pawai dimulai pukul 18.00 WIB. Bergerak dari Kampung Tionghoa Melayu di Jalan Karet menelusuri Jalan Ir Juanda lalu Jalan Jendral Sudirman, Jalan M Yamin, Jalan A Yani dan kembali semula ke Jalan Karet.

Acara dihiasi lebih kurang 2.500 lampion, mulai dari lampion naga yang besar dibawa dengan mobil hias sampai lampion kecil yang dijinjing setiap peserta pawai. Usai pawai, acara dilanjutkan panggung hiburan dan bazar aneka makanan dan minuman.

Festival Kue Bulan ini melibatkan ribuan masyarakat yang berasal dari 30 organisasi Paguyuban etnis Tionghoa yang ada di Riau. (dw)


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar