Iran Kembali Tembak Jatuh Pesawat Mata-mata AS

Rabu, 05 Desember 2012


Teheran, (Analisa). Iran, Selasa (4/12), mengklaim "melumpuhkan" pesawat kecil tanpa awak milik Amerika Serikat di perairan Teluk setelah memasuki wilayah udara Iran dalam misi mengumpulkan informasi intelijen.
"Pesawat tanpa awak itu mematroli perairan Teluk Persia untuk melakukan pengintaian dan mengumpulkan informasi intelijen, dijatuhkan segera setelah memasuki wilayah udara Iran," kata komando Angkatan Laut Iran.

Pernyataan itu tidak mengatakan secara pasti kapan, di mana atau bagaimana pesawat itu ditahan. Pesawat itu sedang melakukan satu misi "selama beberapa hari terakir ini."

Angkatan Laut Pengawal Revolusi itu, yang bertugas menjaga asset-asset Iran di Teluk, mengatakan pesawat itu adalah ScanEagle buatan Boeing, pesawat pengintai jarak dekat dengan panjang sayap pesawat tiga meter yang biasanya diluncurkan dari kapal-kapal dan dapat terbang sejauh 100 km.

Persis setahun lalu, 4 Desember, Iran juga menembak jatuh pesawat yang jauh lebih besar dan lebih canggih pesawat siluman, RQ-170 Sentinel. Teheran menolak permintaan AS bagi pemulangannya dan mengatakan pihaknya akan mengubahnya menjadi miliknya.

Jaringan-jaringan televisi pemerintah Al-Alam dan Press TV menunjukkan gambar yang mereka katakan pesawat ScanEagle yang mereka tahan.

Pesawat berwarna abu-abu muda itu ditempatkan dalam satu hangar dan tampaknya masih utuh, dengan dua personil Pengawal Revolusi memeriksanya di depan satu poster yang mengatakan dalam bahasa Inggris:"Kami akan menginjak-injak AS.

Seorang anggota parlemen yang mmimpin komisi pertahanan parlemen Iran, Esmaeel Kosari, menyatakan kebanggaannya kepada Al-Alam atas penahanan pesawat itu dan memeringatkan akan terjadi "konfrontasi menentukan" jika wilayah udara Iran dilanggar kembali.

"Pesawat itu ditahan dan mendarat dengan selamat dan utuh. Penahanan itu adalah satu sumber kebanggaan bagi angkatan bersenjata kita karena pesawat itu menggunakan teknologi mutakhir," kata Kosari, mantan komandan Pengawal Revolusi itu.

Iran "memiliki kemampuan dan teknologi untuk menghadapi pelanggaran-pelanggaran seperti itu," katanya.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan pekan lalu AS melanggar wilayah udara Iran delapan kali dalam Oktober, dan memperingatkan atas "reaksi serius" jika pelanggaran seperti itu berlanjut.

Pada 1 November, pesawat-pesawat tempur Iran menembaki satu pesawat tanpa awak AS di Teluk tetapi gagal menjatuhkannya, kata Deplu AS.

Klaim penahanan pesawat terbaru itu menambahkan ketegangan militer antara dua musuh bebuyutan di Teluk itu.

Iran menjadi sasaran pengintaian AS terutama menyangkut program-program nuklirnya.

Iran mengatakan pesawat ScanEagle itu sedang dalam misi pengintaian dekat Bushehr, yang menjadi tempat fasilitas tenaga nuklirnya,serta terminal minyak utama di pulau Kharg


Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar