Anggota DPR: RI Harus Impor 70% Kebutuhan BBM Subsidi Tiap Hari

Sabtu, 22 Desember 2012


Jakarta, (Analisa). Selama ini, 70% kebutuhan BBM subsidi di Indonesia dipenuhi lewat impor. Alasannya, karena kapasitas kilang minyak di Indonesia belum bisa memenuhi total kebutuhan nasional.
"Negara kita itu impor BBM hampir 70% dari total kebutuhan per harinya," kata Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha ketika ditemui di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (21/12).

Jumlah kebutuhan total BBM subsidi di Indonesia diperkirakan sekitar 1,3 juta kiloliter per hari.

Alasan klasiknya, kata Satya, karena kilang minyak milik Indonesia tidak mampu memproduksi BBM sesuai dengan kebutuhan. Yang jadi masalah lagi, walau jumlahnya sedikit, Indonesia juga mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kapasitas kilangnya. "Tentu jika ini dibiarkan maka negara akan terus terbebani dengan mahalnya harga BBM yang diimpor," ucapnya.

Merucut pada hal tersebut, akar permasalahan soal impor BBM subdidi adalah ketidakmampuan kilang Indonesia untuk mengolah BBM sesuai kebutuhan.

"Inikan masalahnya di kilang. Seharusnya pemerintah punya niat baik untuk mewujudkan kilang minyak di Indonesia, untuk apa? Ya untuk memenuhi kebutuhan BBM kita sendiri agar kita tidak impor BBM lagi yang harganya jauh lebih mahal daripada kita impor minyak dalam bentuk crude," ucapnya.

Kalau Indonesia punya kilang yang cukup, walaupun masih impor minyak mentah, namun harga minyak mentah jauh lebih murah jika dibandingkan dengan impor BBM subsidi.

"Selisih harganya dengan kita impor crude (minyak mentah) dibandingkan impor BBM mencapai 40% lebih, kalau kita hanya impor crude ya tentunya ada penghematan yang sangat besar. Jadi sekarang itu ada tidak kemauan pemerintah untuk mewujudkan adanya kilang minyak ini," cetus Faisal. 



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar