IHSG Terpangkas akibat Penjualan Saham oleh Investor Asing

Rabu, 05 Desember 2012


Jakarta, (Analisa). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 32 poin akibat maraknya aksi jual di saham-saham bank bluechip. Investor asing melepas saham hingga Rp 500 miliar lebih.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.590 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.605 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 25,750 poin (0,60%) ke level 4.276,694 terkena tekanan negatif pasar saham global dan regional. Aksi jual melanda saham-saham unggulan yang kemarin baru saja rebound.

Saham-saham bank kelas berat terkena tekanan jual paling tinggi, apalagi setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan target kredit perbankan nasional tahun ini. Indeks pun sama sekali tidak menyentuh zona hijau hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berkurang 30,794 poin (0,72%) ke level 4.271,650 menyusul koreksi tajam yang terjadi di saham-saham bank kelas berat. Saham-saham lapis dua di sektor aneka industri juga ikut menukik tajam.

Indeks sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya hari ini di level 4.246,301. Aksi beli jelang penutupan hanya berhasil mengurangi koreksi namun masih gagal mengembalikkan indeks ke zona hijau.

Menutup perdagangan, Selasa (4/12), IHSG terkoreksi 32,792 poin (0,76%) ke level 4.269,652. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 8,492 poin (1,16%) ke level 725,177.

Investor banyak melakukan aksi jual dipicu oleh kekhawatiran jurang fiskal di AS yang belum jelas juntrungannya. Tak mau ambil resiko, investor mengamankan portofolionya.

Investor asing melepas saham dengan nilai cukup tinggi hari ini, tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 537,06 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 154.888 kali pada volume 4,471 miliar lembar saham senilai Rp 5,605 triliun. Sebanyak 122 saham naik, sisanya 122 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional mengakhiri perdagangan hari ini dengan bergerak mixed. Data manufaktur China yang naik jadi sentimen positif akan tetapi investor juga masih mencermati perkembangan ekonomi global.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:

Indeks Komposit Shanghai naik 15,38 poin (0,78%) ke level 1.975,14. 

Indeks Hang Seng menguat 32,12 poin (0,15%) ke level 21.799,97. 

Indeks Nikkei 225 melemah 25,72 poin (0,27%) ke level 9.432,46. 

Indeks Straits Times turun 4,74 poin (0,15%) ke level 3.061,00. 

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 3.000 ke Rp 150.000, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 575 ke Rp 4.600, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 18.350, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 300 ke Rp 5.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain BCA (BBCA) turun Rp 750 ke Rp 8.750, Lion Metal (LION) turun Rp 600 ke Rp 10.400, Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 20.500, dan Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 300 ke Rp 8.150.(dtc)





Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar