Tinjauan Sepekan Pasaran Komoditi Internasional

Sabtu, 22 Desember 2012


London, (Analisa). Pasar komoditas dunia ditutup beragam, sebagian besar mengalami penurunan sementara yang lain ditutup menguat.
Melemahnya pasaran disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekhawatiran investor di tengah langkah yang akan diterapkan Fed guna menstimulus ekonomi AS, melemahnya dolar, kecemasan atas utang Uni Eropa serta membanjirnya panen sejumlah komoditas..

Sementara kenaikan terjadi pada komoditas minyak, karet dan timah. Penguatan tersebut terjadi setelah Fed mengumumkan kebijakan moneter longgar guna menstimulus perekonomian AS. Bank sentral AS itu mengatakan akan menggantikan Operation Twist, menekan tingkat pengangguran, menerapkan suku bunga rendah hingga tingkat inflasi dibawah 2,5 persen.

Namun reli tersebut tetap dibatasi oleh sentimen negatif di balik kewaspadaan krisis fiskal AS yang bisa menjerumuskan negara ekonomi terbesar itu jatuh ke dalam resesi.

Perkembangan pasaran beberapa komoditas utama di pasar internasional pekan lalu, dapat disimpulkan sebagai berikut: 

EMAS 

Pasaran: Melemah. Harga emas turun akibat masalah di AS kian berlarut. Meskipun Fed meng-umumkan kebijakan baru tentang stimulus ekonomi AS dan me-nerapkan kebijakan moneter longgar, harga emas justru turun.

Harga kian tergerus oleh perbedaan pendapat antara Gedung Putih dan Partai Oposisi. Belum ada kesepakatan yang pasti guna menyelesaikan krisis tersebut. 

Walau berita "fiscal cliff" yang sering muncul ini sempat memberikan dorongan bagi emas selama beberapa pekan.

Namun, berlarutnya masalah tersebut dan buntunya jalan keluar justru mengikis harga logam mulia ini. Kemungkinan besar pasar akan terus khawatir dengan perkembangan mengenai "fiscal cliff" yang berakibat buruk bagi pasar. 

Seorang analis di Deutsche Bank mengatakan bahwa krisis fiskal kemungkinan tidak akan selesai hingga Januari. Hal ini menunjukkan bahwa harga emas akan tetap berada di bawah tekanan.

Pandangan lain dilontarkan oleh Smith, analis di Standard Chartered, ia mengatakan harga emas akan kembali menguat dan tahun depan harga emas akan membaik bersamaan dengan komoditas lainnya.

Di London, harga ditutup $ 1.696,25 per ounce Jum’at, turun dari $1.701,50 sepekan lalu.

Di Comex New York, kontrak Februari 2013 ditutup $1.694,00 per ounce, turun dari $1.705,50, dolar AS per ounce.

P E R A K

Pasaran: Melemah. Harga perak turun bersamaan dengan emas. Ketidakpastian negosiasi anggaran dana di AS menyebabkan pasar was-was. 

Sisa 2 minggu lagi menuju tahun yang baru akan tetapi krisis fiskal belum mampu diatasi. Hal ini menambah gelombang kekhawatiran di pasar.

Di London, harga spot ditutup $32,52 per ounce Jum’at, turun dari $32,85 sepekan sebelumnya.

Di New York, kontrak Maret ditutup $32,22 per ounce, berkurang dari $33,01 sepekan lalu.

T I M A H 

Pasaran: Terangkat. Harga menguat oleh data solid dari China, yang merupakan negara konsumer logam dasar terbesar di dunia. 

Baiknya data perkonomian membuat harga timah naik bersamaan dengan logam dasar lainnya. 

Kenaikan harga tersebut membuat logam ini kembali unggul di pasar komoditas. 

HSBC mengatakan bahwa aktivitas manufaktur di China mencapai level tertinggi selama kurun waktu 14 bulan terakhir. 

Ini merupakan tanda bahwa negara tersebut bangkit kembali dari keterpurukannya.

Di LME, kontrak timah tiga bulan ditutup $ 23.100 per ton, naik dari $21.600 per ton sepekan lalu.

Di pasar timah Kuala Lumpur, harga spot ditutup $23.050 per ton, membaik dari $21.700 sepekan lalu.

MINYAK MENTAH

Pasaran: Menanjak tinggi. Harga minyak dunia menguat setelah pengumuman mengejutkan dari Perdana Menteri Italia, Mario Monti, tentang niatnya mengundurkan diri di tengah krisis utang zona euro.

Harga minyak sempat turun akibat berita tersebut. Ketidakpastian politik di Italia diperburuk dengan ungkapan bahwa Silvio Berlusconi akan menantang Monti dalam pemilihan tahun depan. 

Faktor lain yang mendukung kenaikan harga minyak yakni Uni Eropa sepakat akan mencairkan utang baru dari kas bailout dan data perekonomian yang positif di China dan Amerika Serikat. 

Kendati demikian kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran atas krisis fiskal di AS. 

Minyak mentah berjangka naik pada Rabu lalu setelah OPEC mempertahankan kuota produksi, yakni 30 juta barel per hari, seperti yang diharapkan. Melemahnya dolar akibat program stimulus perekonomian Fed turut mendukung kenaikan.

Di London, kontrak Brent untuk Januari ditutup menjadi $109,00 /barel Jum’at, dibandingkan dengan $106,93 sepekan lalu.

Di New York, kontrak Januari ditutup $86,51 per barel, naik dari $86,27 sepekan lalu.

KA R E T

Pasaran: Terangkat. Harga naik karena investor merespon berita bahwa output pabrik di China menguat dan optimis bahwa perekonomian negara tersebut akan membaik.

Di Tokyo, kontrak benchmark Mei 2013 ditutup 280,60 yen/kg pada hari Jum’at, naik dari 262,50.

Di Singapura, TSR-20 Januari ditutup 293,00 US sen/kg, naik dari 283,40 sepekan lalu.

Di Thailand, STR-20 Januari ditutup $3,00/kg, naik dari $2,90/kg sepekan lalu

Di Malaysia, SMR-20 untuk Januari ditutup 290,00 US sen/kg, naik dari 270,00 sen/kg sepekan lalu.

Di Indonesia, SIR-20 Januari ditutup 130 US sen/lb, naik dari 126 sen sepekan lalu.

KOPI

Pasaran: Tidak menentu. Kopi arabika merosot oleh banjirnya stok dari produsen terbesar dunia. Panen kopi di Brazil secara besar-besaran merusak harga pasar. 

Biji kopi robusta menguat walau sempat turun oleh menumpuknya suplai. Italia berharap AS mampu mengambil alih pasar dengan perluasan pemasaran kopi.

Di London, kontrak Robusta Maret ditutup $1.899 per ton Jum’at, bertambah dari $1.893 sepekan lalu.

Di New York, kontrak Arabica Maret ditutup 144.75 US sen/lb, tergerus dari 150,00 sepekan lalu.

KA K A O

Pasaran: Bervariasi. Harga kakao tertekan oleh ekspektasi meningkatnya panen di negara produsen utama di Afrika Barat. 

Cuaca sangat mendukung panen di negara tersebut, menyebabkan panen membludak.

Namun, seorang analis menyatakan pendapatnya terkait melemahnya dolar dan menumpuknya suplai kopi. 

Ia meyakini harga komoditas ini akan membaik sebab investor semakin mudah melakukan pembelian dalam mata uang asing.

Di London, kontrak Maret ditutup £1.543 per ton Jum’at, tergerus dari £1.551 sepekan lalu.

Di New York, kontrak Maret ditutup $2.432 per ton, naik dari $2.424 sepekan lalu.

G U L A

Pasaran: Menurun. Harga menembus level terendah sejak musim panas 2010, setelah produsen top Brazil merevisi perkiraan tanamannya.

Seorang analis berpendapat bahwa penurunan harga akan terus berlanjut dengan perkiraan hasil panen di bagian wilayah tengah-selatan Brazil melonjak.

Daerah tersebut merupakan penghasil gula terbesar dan bahkan mewakili 90 persen output nasional.

Di London, kontrak gula putih untuk Maret ditutup $501,60 per ton Jum’at, berkurang dari $516,00 sepekan lalu.

Di New York, kontrak gula mentah Maret ditutup 18,67 US sen/lb, melemah dari 19,31 sepekan lalu.



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar