Bangkok, (Analisa). Singapura menciptakan rekor baru sukses memenangkan Piala AFF Suzuki untuk keempat kalinya setelah memastikan kemenangan agregat 3-2 atas Thailand, yang hanya mampu unggul 1-0 pada final leg kedua di Bangkok, Sabtu.
Singapura memiliki keunggulan dua gol atas Thailand yang berupaya keras melakukan tekanan-tekanan untuk mengejar ketertinggalannya setelah pada pertandingan sebelumnya di leg pertama mereka kalah 1-3.
"Gajah-gajah perang" Thailand berupaya mendominasi pertandingan itu dan dengan satu sundulan kepala dari Kirati Keawsombut, beberapa saat sebelum babak pertama berakhir, memberi secercah harapan pada tuan rumah untuk memenangkan kejuaraan di depan pendukungnya.
Tetapi Thailand tidak kunjung berhasil menciptakan gol keduanya hingga berakhir perpanjangan waktu karena pertahanan berlapis Singapura yang mampu meredam gelombang demi gelombang serangan.
Ini merupakan kemenangan impresif juara untuk ketiga kalinya bagi pelatih Singapura, Radojko Avramovic, yang telah membawa Singapura merengkuh juara pada tahun 2004 dan 2007.
Tetapi pelatih itu juga akan menerima kritik atas taktik negatifnya setelah ia sebelum pertandingan telah bersumpah untuk menyajikan pertandingan menyerang di Thailand.
Namun dalam kenyataannya nyaris tidak ada catatan dari timnya untuk tendangan yang mengarah ke gawang lawan dalam pertandingan di Stadion Supachalasai itu.
Performa dan keunggulan Singapura yang diperoleh pada leg pertama dianggap sudah mencukupi mereka untuk menjadi juara dan Thailand juga tidak mampu memperbaiki posisinya setelah kemasukan tiga gol pada awal pekan lalu
"Gajah-gajah perang" Thailand berupaya mendominasi pertandingan itu dan dengan satu sundulan kepala dari Kirati Keawsombut, beberapa saat sebelum babak pertama berakhir, memberi secercah harapan pada tuan rumah untuk memenangkan kejuaraan di depan pendukungnya.
Tetapi Thailand tidak kunjung berhasil menciptakan gol keduanya hingga berakhir perpanjangan waktu karena pertahanan berlapis Singapura yang mampu meredam gelombang demi gelombang serangan.
Ini merupakan kemenangan impresif juara untuk ketiga kalinya bagi pelatih Singapura, Radojko Avramovic, yang telah membawa Singapura merengkuh juara pada tahun 2004 dan 2007.
Tetapi pelatih itu juga akan menerima kritik atas taktik negatifnya setelah ia sebelum pertandingan telah bersumpah untuk menyajikan pertandingan menyerang di Thailand.
Namun dalam kenyataannya nyaris tidak ada catatan dari timnya untuk tendangan yang mengarah ke gawang lawan dalam pertandingan di Stadion Supachalasai itu.
Performa dan keunggulan Singapura yang diperoleh pada leg pertama dianggap sudah mencukupi mereka untuk menjadi juara dan Thailand juga tidak mampu memperbaiki posisinya setelah kemasukan tiga gol pada awal pekan lalu
Sumber : Analisa
0 komentar:
Posting Komentar