Tragis! Produksi BBM Sendiri Ternyata Membuat Negara Rugi

Sabtu, 22 Desember 2012

Jakarta - Kebutuhan BBM di Indonesia khususnya bensin premium mencapai 80 juta liter per hari, sementara yang bisa diproduksi di kilang minyak Pertamina hanya sekitar 20 juta-30 juta liter per hari. Sisanya harus diimpor. Tragisnya, negara malah rugi karena memproduksi BBM sendiri.

"Sesungguhnya produksi BBM di kilang Pertamina itu inefisiensi sebenarnya,” kata Wakil Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa kepada detikFinance, Kamis (20/12/2012).

Karena, jumlah biaya yang dibutuhkan dengan memproduksi BBM sendiri di kilang Pertamina justru jauh lebih mahal ketimbang mengimpor BBM. "Harganya jauh lebih murah jika impor BBM saja," ucap Fanshurullah.

Biaya produksi BBM lewat kilang Pertamina jauh lebih mahal karena menurut Fanshurullah, kilang produksi BBM Pertamina umur dan teknologinya sudah tua, sehingga tidak ekonomis lagi dalam memproduksi BBM.

“Inefisiensi dalam produksi BBM di Kilang BBM Pertamina karena kilangnya dan teknologinya sudah tua. Namun walaupun jelek-jelek gitu itu BUMN kita juga, di sana ada pekerjanya juga sudah ada kilangnya juga, daripada menganggur ya tidak apa-apa produksi saja,” ungkapnya.

Untuk menutupi inefisiensi tersebut, kata Fanhurullah, maka dimasukkan ke dalam alpha BBM subsidi. “Makanya untuk menutupi inefisiensi tersebut dimasukkan saja perhitungan dalam APBN yakni dimasukkan dalam alpha BBM subsidi (ditetapkan Rp 641,94 per liter),” cetusnya.






Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar