Mendikbud: 2013, Wajib Belajar 12 Tahun dan Kurikulum Baru Diterapkan

Rabu, 05 Desember 2012


Jakarta, (Analisa). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mencanangkan "Wajib Belajar 12 Tahun" serta kurikulum baru tahun 2013. Pada tahun 2020, Kemendikbud menargetkan semua warga Indonesia berpendidikan minimal SMA.
"Agenda kita memperluas akses semua anak bangsa dalam dunia pndidikan. Melalui program "Wajib Belajar 9 Tahun", BOS, dan bantuan untuk siswa kurang mampu. Tahun 2013 akan kita mulai program "Wajib Belajar 12 Tahun". Rencananya, tahun 2020 itu APK (Angka Partisipasi Kasar) sekolah menengah 97 persen, sekarang baru 78 persen. Tahun 2020 itu minimal anak-anak kita lulusan SMA atau SMK," kata Mendikbud M Nuh dalam sambutannya di acara "Peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan HUT ke-67 PGRI" di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Acara ini dihadiri Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Ketua Umum PGRI Sulistyo.

Urusan kualitas, imbuhnya, semua pemangku kepentingan harus bekerja keras. "Ada dua yang perlu diperhatikan, pertama yaitu kurikulum, berisi standar-standar pendidikan, dan kedua adalah guru," imbuhnya.

Kurikulum Baru

Selain mencanangkan Wajib Belajar 12 Tahun pada 2013, Kemendikbud juga mengaplikasikan kurikulum baru. Kurikulum ini sekarang sedang diuji publik.

"Kami sedang persiapkan kurikulum 2013 yang sekarang masuk uji publik. Arah kurikulum 2013 adalah memperkuat kompetensi sisi sikap dan sisi pengetahuan. Kurikulum ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial," kata M Nuh.

Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai keindonesiaan.

Dalam Kurikulum 2013, papar M Nuh, pola pembelajaran untuk SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah pola tematik interaktif, memberikan ruang tumbuhnya kepenasaran intelektual (intellectual curiousity).

"Ini modal yang sangat penting dalam membangun bangsa kita. Ini akan kita lakukan bertahap. Juga, kami harapkan guru bisa sejahtera juga memiliki profesionalitas tinggi. Anak-anak didik harus membeli masa depan dengan harga sekarang, sehingga tidak perlu membayar mahal dengan harga masa datang. Kompetensi yang kita berikan adalah kompetensi yang sesuai dengan zamannya, harus ada link and match," kata M Nuh.




Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar