Virus Flu Burung Jenis Baru di RI Diduga Berasal dari China

Sabtu, 22 Desember 2012


Jakarta, (Analisa). Kementerian Perdagangan saat ini tengah menunggu rekomendasi Kementerian Pertanian soal kejelasan penghentian impor produk unggas asal China. Diduga unggas dan produk turunan unggas dari China terinfeksi virus flu burung jenis baru H7N7.
Sebelumnya 14 Desember 2012 lalu, penghentian impor produk unggas asal Australia telah dilakukan pemerintah.

"Kami di Perdagangan minta dikoordinasikan dengan China, Myanmar, Nepal, dan Vietnam untuk karantina terkait itu (unggas asal China). Serangan flu burung H7N7 diduga dari China, apakah benar atau tidak, ini perlu diawasi," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (21/12).

Nantinya, kata Bayu, karantina tersebut dilakukan mulai dari pengetatan, pengawasan, pembatasan dan pelarangan impor. "Tapi sekarang masih bisa impor, nah kelanjutannya nanti kita tanyakan. Selasa mereka (Kementan) rapat khusus," kata dia.

Karantina tersebut untuk mengantisipasi terulangnya kejadian di 2006-2010, di mana 150 ribu warga Indonesia terjangkit virus flu burung.

"Kita pernah sangat menderita. Antara tahun 2006-2010 ada korban 150 ribu jiwa, kena banget, kita sangat waspada," terangnya.

Untuk itu, Kemendag terus melakukan pemantauan terhadap 3 sentra itik yaitu di Lampung, Kalimantan Selatan, dan Bali.

"Kita lakukan pantauan di 3 sentra itik, di Lampung, Kalimantan Barat. Virus ada di Jawa. Belum dilarang, baru pengawasan karena banyak peternakan bebek. Di Bali juga konsumsi bebeknya cukup tinggi," kata Bayu.



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar