Obama Resmi Umumkan Chuck Hagel Sebagai Calon Menhan AS

Rabu, 09 Januari 2013


Jerusalem/Washington/Teheran, (Analisa). Seorang diplomat senior Israel telah memberikan pandangan positif atas pencalonan Chuck Hagel sebagai menteri pertahanan AS, meskipun beberapa pengulas di negara Yahudi itu mengungkapkan bahwa pilihan tersebut dapat membuka satu keretakan baru dalam hubungannya dengan Washington.
Presiden AS Barack Obama yang mencalonkan mantan senator dari kubu Republik itu untuk menempati jabatan di Pentagon, Selasa (8/1), menjawab atas kritik yang mempertanyakan komitmennya kepada Israel dalam perlawanannya dengan Iran dan musuh-musuh di kawasan lain.

Namun Deputi Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon, yang juga seorang mantan utusan untuk Amerika Serikat, mengatakan kepada surat kabar terlaris di negara Yahudi itu, Yedioth Ahronoth dalam pernyataannya yang dimuat pada Selasa: "Saya telah bertemu dengan dia (Hagel) beberapa kali, dan ia pasti menghormati Israel sebagai seorang sekutu yang tulus dan sejati.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seorang konservatif yang difavoritkan memenangkan pemilu legislatif nasional pada 22 Januari, belum memberikan pernyataan secara umum terkait pencalonan tersebut.

Sementara calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) menegaskan "dukungan penuhnya" terhadap Israel pada Selasa setelah sebelumnya para anggota legislatif mengkritik pandangannya terhadap Timur Tengah.

"Tidak ada satupun bukti yang menunjukkan bahwa saya anti-Israel," katanya kepada The Lincoln Journal Star, sebuah surat kabar di negara bagian Nebraska.

Hagel yang sebelumnya dikritik anggota legislatif, bahkan beberapa di antaranya menuduh dia sebagai orang yang anti-Semit karena pernah mengatakan bahwa "lobi Yahudi" telah mengintimidasi anggota Kongres dan bahwa dia "bukan senator Israel."

Hagel juga sempat mengatakan bahwa selama dia menjabat sebagai senator, dia tidak pernah menandatangani resolusi Kongres yang didukung oleh kelompok pro-Israel karena resolusi tersebut "tidak produktif."

"Kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah adalah menolong Israel dan Palestina berdamai dengan hidup bersama," katanya.

Pengkritik Hagel juga mengatakan bahwa dia sering melawan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Hagel menambahkan kepada harian Lincoln Journal Star bahwa dia melawan sanksi yang hanya diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan harapannya bahwa penunjukkan Chuck Hagel dapat memperbaiki hubungan antara AS dan Teheran.

Ditanya mengenai pencalonan Hagel, juru bicara kementerian Ramin Mehmanparast mengatakan Selasa, bahwa diharapkan terjadinya "perubahan praktis" pada kebijakan luar negeri AS, dan sikap mereka.

Washington dan Teheran tidak memiliki hubungan diplomatik sejak 1979 di mana militan Iran menyerbu kedutaan AS dan menculik sejumlah diplomat Amerika.

Ketegangan semakin meningkat terkait keyakinan Amerika bahwa Iran tengah mengejar teknologi senjata nuklir, satu tuduhan yang disangkal Iran. 



Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar